JAKART – Indonesia Slot Coordinator (IDSC) atau badan yang bertugas. mengelola dan mengalokasikan slot time penerbangan bagi semua maskapai di bandara-bandara Indonesia resmi diluncurkan Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti menjelaskan, IDSC ini beranggotakan perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebagai wakil pemerintah, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara, serta perwakilan perusahaan maskapai penerbangan yang ditunjuk oleh asosiasi penerbangan sipil nasional, INACA. Seluruh perwakilan dari setiap institusi tersebut akan berada dalam jajaran Slot Committee.
”Slot Committee akan bertemu dua kali setahun untuk mendiskusikan semua hal yang berkaitan dengan kapasitas bandara dan mengkoordinaskan jadwal seluruh penerbangan di Indonesia,” jelas. Herry di Jakarta, Jumaat (29/4).
Dijelaskannya, Slot Committee juga mengemban tugas mempertimbangkan dan menetapkan kapasitas runway, terminal dan apron di bandara Indonesia untuk tujuan schedulle coordination. Untuk mempertimbangkan dan mengembangkan setiap krkiteria schedulle secara lokal di bandara Indonesia dengan memerhatikan International Air Transport Association Worldwide Schedulling Guidelines (IATA WSG).
”Slot Coordinator akan memudahkan perencanaan (planning) bagi airlines dan pengelola bandara. Untuk tahap awal, kita akan mulai dulu pengaturan untuk penerbangan domestik,” katanya.
Dimintanya, manajemen Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta seluruh maskapai penerbangan untuk berbenah menyiapkan diri baik sistem maupun personel guna menyusun pengaturan ini menjadi lebih besar lagi.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengungkapkan, pihaknya siap mendukung penuh kinjera Slot Coordinator.
Dikatakan, keberadaan Slot Coordinator tersebut akan sangat membantu Angkasa Pura II dalam melakukan pengaturan jadwal penerbangan di seluruh bandara-bandara yang dikelola. ”Hal ini mengingat pertumbuhan penumpang yang beberapa tahun ini meningkat rata-rata 10-15 persen per tahun, yang juga diiiringi dengan upaya penambahan armada pesawat oleh maskapai. Karenanya, pertumbuhan baik penumpang maupun armada itu harus diantisipasi secara maksimal dengan pengaturan yang baik dan terpusat,” jelasnya.
Sejauh ini, Tri menjelaskan, pengelola bandar udara selalu dihadapkan dengan kendala-kendala di lapangan, yang meliputi antara lain daya tampung bandara sudah melebihi kapasitas; terjadi kepadatan penerbangan di beberapa bandara pada jam yang bersamaan persetujuan slot time penerbangan domestic yang membutuhkan waktu yang relatif lama, serta belum optimalnya koordinasi antara unit terkait di bandara dalam memberikan persetujuan slot time.
”Keberadaan Indonesia Slot Coordinator ini menjadi momentum yang baik, sehingga kedepan organisasi ini akan lebih eksis dan fokus pada hal-hal yang terkait dengan operasional bandar udara di Indonesia maupun pelayanan penerbangan secara optimal,” paparnya.
Tri juga menambahkan, dengan terbentuknya Indonesia Slot Coordinator tersebut, diharapkan mempunyai nilai tambah bagi kita semua dengan selalu memprioritaskan pemenuhan 3S + 1C. Di sisi lain, lembaga ini juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan penerbangan dengan mengoptimalisasikan penggunaan kapasitas dan fasilitas bandara, serta menjadi wadah komunikasi insan penerbangan yang efektif guna mengoptimalisasikan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa dalam rangka mengefisiensi biaya operasional maskapai dan bandara.[Dni]