Tak terasa bulan suci Ramadan sudah usai dijalankan oleh umat muslim dan hari kemenangan melawan hawa nafsu pun dirayakan pada pekan lalu.
Sama dengan umat muslim yang sedang merayakan kemenangan, operator telekomunikasi pun pada pekan lalu menikmati ’kemenangan” dalam bentuk lain yakni berupa melonjaknya trafik penggunaan jasanya yang berujung pada bertambahnya pundi-pundi perusahaan.
Bagi operator, bulan Ramadan merupakan lumbung keuntungan dalam siklus tahunan pendapatan perseroan. Puncaknya adalah pada hari kemenangan dimana trafik bisa melonjak dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Jasa yang menjadi andalan adalah SMS, suara, dan akses data.
Biasanya bulan Ramadan berkontribusi hingga 30 persen dari pendapatan satu tahun sebuah operator telekomunikasi. Setelah bulan Ramadan, masa-masa indah bagi operator adalah Natal dan Tahun Baru yang menyumbang 20 persen bagi total pendapatan, serta liburan sekolah 15 persen, sisanya operator berharap dari hari-hari biasa.
Data resmi Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) memperkirakan trafik telekomunikasi jasa pesan singkat (SMS) pada lebaran 2009 dari tiga operator besar akan mencapai 1,283 miliar SMS per menit atau meningkat 31 persen ketimbang lebaran lalu dengan 977 juta SMS per menit.
Sementara untuk jasa suara diperkirakan akan mencapai 2,9 miliar panggilan per menit atau naik 27 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 2,28 miliar panggilan per menit. Ketiga operator besar yang dijadikan perhatian adalah Telkomsel, Indosat, dan XL yang menguasai hampir 80 persen pangsa pasar seluler.
Asosiasi Telekomunikasi Seluler (ATSI) sendiri memperkirakan lonjakan trafik percakapan mencapai 30-150 persen, SMS (30%-200%), dan data (50%-60%) dibandingkan dengan trafik harian.
Lantas bagaimana kinerja trafik operator di saat-saat hari puncak kemenangan? Berhasilkah keuntungan direguk di hari nan fitri.
Manager Komunikasi Telkomsel Suryo Hadiyanto mengungkapkan, jasa SMS masih menjadi primadona pada lebaran kali ini. Tercatat, 78 juta pelanggan Telkomsel mengirimkan 593 juta SMS pada H-1 dan 594 juta SMS pada hari H. Angka itu naik 65 persen dibanding pengiriman SMS di hari biasa yang mencapai 360 juta SMS
”Sedangkan untuk komunikasi suara, saat hari H lebaran mencapai 953 juta erlang atau meningkat 100 juta erlang dibandingkan trafik di hari normal,” katanya di Jakarta, belum lama ini.
Group Head Corporate Communication Indosat Adita Irawati mengatakan, jasa SMS Indosat yang memiliki 33 juta pelanggan menjelang hari lebaran atau 19 September 2009 meningkat menjadi sekitar 360,7 Juta SMS atau naik 39,5 persen dibandingkan trafik SMS pada hari biasa di pertengahan Agustus.
Kenaikan tertinggi terjadi di daerah Jawa Barat (73,15%), Jawa Tengah (57,35%) dan Jawa Timur (48,50%).
Sementara pada hari H, terkirim 377,9 juta SMS atau naik 46,1 persen dibandingkan pada hari biasa di pertengahan Agustus.
Sedangkan trafik suara pada H-1 mengalami penurunan menjadi sekitar 3,05 juta Erlang atau sama dengan 183.309.147,60 menit okupansi jaringan, atau turun sekitar 81.67 persen dibandingkan dengan trafik suara pada hari biasa.
Adapun pada hari H Lebaran trafik suara mencapai 199,3 juta menit atau turun sekitar 11,22 persen dibandingkan dengan hari biasa pertengahan Agustus 2009.
Manager Komunikasi XL Febriati Nadira mengungkapkan, terjadi kenaikan trafik dari sekitar 24 juta pelanggannya mulai H-2 lebaran dengan 210 juta SMS atau naik 40 persen ketimbang hari biasa yang mencapai 150 juta SMS per hari.
Berikutnya pada H-1 terjadi pengiriman 270 juta SMS dan pada hari H terkirim 240 juta SMS.
”Kami mengalami trafik percakapan tertinggi pada hari H (20/9) dengan 925 juta panggilan atau naik 66 persen ketimbang hari biasa yang mencapai 555 juta panggilan dengan total durasi 505 juta menit,” kata Ira.
Medioker Bersinar
Tak hanya tiga besar yang bersinar, cahaya kemenangan pun sepertinya ikut dinikmati oleh pemain medioker seperti Mobile-8 dan Bakrie Telecom dengan merek dagang Esia.
Manager Komunikasi Mobile-8 Yolanda Nainggolan menjelaskan, mobile-8 yang memiliki 3,3 juta pelanggan juga mengalami lonjakan penggunaan SMS. Tercatat, pada hari H-1 terkirim 3,664 juta SMS atau naik 21,25 persen dibandingkan hari biasa. Sedangkan pada hari H, mencapai 3,459 juta SMS atau naik 16,8 persen dibandingkan hari biasa yang mencapai 2,885 juta SMS.
Panggilan suara juga mengalami kenaikan pada H-1 mencapai 7,513 juta panggilan atau naik 6 persen dibandingkan hari biasa yang mencapai 7.037 juta panggilan.
Sementara Wakil Direktur Bidang Jaringan Bakrie Telecom M. Buldansyah mengatakan, rta-rata trafik suara pelanggan Esia mengalami kenaikan 40 persen sedangkan untuk sms kenaikannya rata-rata 20 persen.
Bahkan pada saat puncak yaitu hari lebaran, trafik percakapan telepon dan suara di jaringan Esia mengalami lonjakan sampai hampir 100 persen. „Sedangkan sehari sebelum dan sesudah hari lebaran trafik sms mengalami pertumbuhan hampir 50 persen dari rata-rata trafik sms sebelumnya,“ katanya.
Berdasarkan catatan, Esia dihari biasa mengirimkan 65 juta SMS per hari dan 18 juta panggilan dengan rata-rata durasi 5 hingga 10 menit.
Perkiraan Pendapatan
Jika dihitung pendapatan dari hanya jasa SMS dengan melihat dari trafik tertinggi, pada satu hari masing-masing operator dengan menggunakan asumsi biaya pengiriman SMS sebesar 150 rupiah, maka Telkomsel diperkirakan dalam mendapatkan dana segar sebesar 89,1 miliar rupiah, Indosat (56.6 miliar rupiah), XL (40,5 miliar rupiah), dan Mobile-8 ( 549,6 juta rupiah).
Memperkirakan pendapatan dari SMS lebih mudah karena tidak ada biaya interkoneksi yang harus dibagi dua dengan operator lainnya layaknya di jasa suara. Begitu juga untuk akses data, pola langganan dengan unlimited membuat perkiraan perhitungan sulit dilakukan.
Praktisi telematika Ventura Elisawati mengatakan, terjadinya peningkatan jasa basic telephony di hari-hari besar merupakan hal yang biasa..
“Jika pun ada pendapatan yang terkesan masuk lumayan besar bagi operator harus dilihat juga upaya yang dikeluarkan berupa dana promosi dan program retensi. Itu kan juga lumayan besar,“ jelasnya.
Ventura mencatat, terjadi perubahan penggunaan jasa di operator tiga besar seiring arah promosi yang dibuat.
XL mengalami lonjakan di suara karena gencar mempromosikan tarif murah. Telkomsel meskipun ada kenaikan di trafik suara tetapi tidak begitu besar karena program promosi mengincar kualitas layanan.
Terakhir, penggunaan jasa suara Indosat anjlok karena program promosi fokus di SMS dan data. “Hal ini karena program promosinya memang menggencarkan produk IM3 yang terkenal murah SMS dan akses datanya,“ jelasnya.
Secara terpisah, Praktisi telematika Bayu Samudiyo mengakui, momentum Ramadan signifikan menaikkan penjualan. “Dari tahun ke tahun memang begitu. Tetapi dari sisi pendapatan tidak akan setinggi tahun lalu karena sudah terlalu banyak promosi yang mengikis pendapatan,” katanya.
Promo yang dimaksud adalah SMS murah unlimited dengan satu harga sepuasnya, paket murah bicara on net, dan bundling SMS atau suara. “Paket itu berarti bayar di depan. Jangan-jangan malah banyakan SMS gratis yang terkirim lebaran lalu,” katanya.
Pada kesempatan lain, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengungkapkan, meskipun secara umum operator mampu memberikan layanan yang berkualitas selama lebaran lalu, tetapi masih ada catatan penting yang harus diperbaiki.
“Masih ditemukan adanya SMS yang terkirim di atas 3 menit dalam satu jaringan operator. Ini harus diklarifikasi karena standar regulator itu SMS harus terkirim di bawah 3 menit,” tegasnya.[dni]
September 29, 2009
Kategori: Uncategorized . . Penulis: doniismanto . Comments: Tinggalkan komentar