JAKARTA—PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) optimistis mampu menaikkan kapasitas pelabuhan yang berada di bawah naungannya dengan menerapkan program operasional 24/7 guna menaikkan daya saing biaya logistik nasional.
Program operasional 24/7 adalah jaminan dari Pelindo II untuk beraktifitas selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dalam memberikan layanan bagi pengguna pelabuhan. Layanan ini telah dimulai sejak awal tahun lalu.
“Jika program ini berjalan, peringkat daya saing biaya logistik Indonesia yang berada di peringkat 70 dunia bisa naik. Soalnya tidak ada lagi kapal yang menunggu lama untuk merapat ke dermaga atau bongkar muat. Dampak dari efisiensi di pelabuhan ini sangat luar biasa bagi pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Direktur Utama Pelindo II RJ Lino di Jakarta, Kamis (29/7).
Diungkapkannya, umumnya di Indonesia untuk kapal membawa kontainer membutuhkan waktu 5-10 hari agar barang bisa keluar dari pelabuhan. Padahal, di luar negeri hanya membutuhkan waktu di bawah 5 hari. “Jika pelaku usaha bisa berhemat waktu berurusan dengan pelabuhan tentunya perputaran barang lebih cepat dan harga menjadi makin murah. Belum lagi pengusaha kapal akan lebih bersemangat berinvestasi membeli kapal baru karena alat produksi dituntut bekerja optimal,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan di bawah naungannya, Pelindo II menyiapkan belanja modal sebesar 1,6 miliar dollar AS hingga 8 tahun mendatang. Sedangkan untuk periode 2010-2013 perseroan menyiapkan investasi sebesar 12 triliun rupiah dimana 2,7 triliun rupiah telah dilaokasikan untuk pembelian fasilitas bongkar muat peti kemas pada tahun ini.
Investasi lainnya yang telah dilakukan adalah pelaksanaan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelindo II saat ini telah mengaplikasikan sistem TIK, menggandeng PT Telkom Tbk. “Dengan TIK yang ada, laju informasi bisnis dapat termonitor secara online dan terbuka untuk diakses bagi divisi terkait di 12 pelabuhan yang dibawah naungan Pelindo II. Kami soalnya telah menjanjikan bagi pengguna jasa akan menikmati Nearly Zero Waiting Time (Waktu tunggu kapal di pelabuhan yang sangat singkat pada tahun depan,” janjinya.
Dikatakannya, khusus untuk pengembangan pelabuhan Tanjung Priok, proyek pengembangan utara dermaga pelabuhan ini telah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Proyek yang akan dilakukan dengan cara reklamasi terbagi atas tiga tahap. tahap pertama reklamasi pantai sepanjang 1 km dengan luas lahan 96 Hektar dan diperkirakan selesai pada 2013.
Selanjutnya akan dibangun tambahan dermaga sepanjang 1 km dengan reklamasi pantai 60 ha yang bakal selesai pada 2015. “Pada tahap ketiga, penambahan dermaga sepanjang 1,5 km dengan reklamasi lahan seluas 90 ha yang selesainya pada 2018,” tandasnya.
Diharapkan, dengan proyek tersebut Pelabuhan Tanjung Priok pada 2020 mendatang mampu menampung arus peti kemas sebanyak 9,5 juta TEUs. Saat ini kapasitas maksimal pelebuhan ini hanya 4 juta TEUs. Hal ini karena pelabuhan tersebut bisa menampung kapal-kapal besar berukuran Suezmax Post Panamax yang berdaya angkut 5.000 TEUs. “Pola pembiayaan akan 50:50 dengan rekanan strategis. Sedangkan untuk investasi tahun ini kami menggunakan dana internal,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Indonesia National Shipsowners Association (INSA) Johnson W Sutjipto meminta Pelindo II untuk menandatangani Service Level Agreement (SLA) dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Insa agar bisa terukur peningkatan layanan yang diberikan.
“Pelindo II harus bisa memberikan data Port Information yang berkaitan dengan waktu singgah kapal atau layanan yang diberikan setiap harinya. Nanti kita bisa lihat, apa benar sudah ada peningkatan layanan. Ini namanya transparansi,” katanya.
Kinerja
Sementara itu, Direktur Personalia dan Umum Pelindo II Mulyono mengungkapkan, perseroan hingga semester I lalu mengantongi pendapatan 1,60 triliun rupiah atau baru mencapai 47 persen dari realiasasi target yang dipancang untuk periode itu sebesar 3,4 triliun rupiah.
“Tetapi setelah dikurangi pos biaya 894,7 miliar rupiah, kami masih
mengantongi laba 710,2 miliar rupiah. Setelah dikurangi lagi beban pajak
dan hak minoritas maka laba bersih kami 566,4 miliar rupiah dari target
laba akhir tahun sebesar 1,2 triliun rupiah,” kata Mulyono
Dijelaskannya, tidak tercapainya target pendapatan pada semester I 2010 karena ada sejumlah pelabuhan dan unit bisnis lain yang dikelola Pelindo II masih memiliki rapor merah dalam hal kinerja. Diantaranya pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Panjang, pusat pelatihan kepelabuhanan dan PT Multi Terminal Indonesia.
“Tanjung Priok memang masih belum mencapai target pendapatan Semester
I sebesar 732,9 miliar rupiah. Mereka baru mendapat 549,6 miliar rupiah, padahal pelabuhan tersebut penyumbang terbesar pendapatan bagi perseroan,”jelasnya.
Namun, dia optimistis pada semester II 2010 seluruh pelabuhan akan meningkat pendapatannya. “Secara umum pendapatan Semester I biasanya 48 persen dan semester II 52 persen. Perseroan sendiri menargetkan total pendapatan hingga akhir tahun nanti sebesar 3,4 triliun rupiah,” katanya.[dni]