JAKARTA—Menkominfo Tifatul Sembiring dikabarkan mulai melakukan seleksi terhadap pejabat eselon I di lingkungan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) untuk menduduki posisi Dirjen Postel.
Dua pejabat yang menduduki posisi Direktur di Ditjen Postel dikabarkan telah dipanggil oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu minggu lalu untuk didengar visi dan misinya.
Kedua pejabat tersebut adalah Direktur Frekuensi Radio Ditjen Postel, Tulus Rahardjo dan Direktur Standardisasi Ditjen Postel Azhar Hasyim.
Selain kedua pejabat ini, nama lainnya yang santer akan dipanggil adalah Staf Ahli Depkominfo Aizirman Djusman, Direktur Kelembagaan Internasional Postel, Ikhsan Baidirus, dan Sekretaris Ditjen Postel Farida Dwi Cahyarini.
Posisi Dirjen Postel sendiri sekarang dirangkap oleh Sekjen Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar sebagai Pelaksana Tugas (PLT) sejak akhir Agustus lalu.
“Ada pemanggilan berupa Fit and Proper test tidak resmi oleh Menkominfo terhadap pak Azhar dan Tulus. Ini bagian dari komitmen Pak Tifatul yang ingin mengangkat Dirjen Postel dari kalangan internal,” ungkap Sumber Koran Jakarta, Senin (23/11).
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewo Broto mengaku tidak tahu adanya fit and proper test dilakukan oleh Menkominfo. “Saya tidak tahu adanya kegiatan itu. Biasanya pengangkatan Dirjen itu melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden,” jelasnya.
Namun, menurut Gatot, jika benar ada pemanggilan oleh Menkominfo terhadap para calon Dirjen Postel, itu merupakan hal yang lumrah karena para pejabat terpilih nantinya akan bekerjasama dengan sang menteri. “Wajarlah kalau ada pemanggilan. Nantinya akan banyak bekerja sama, tidak mungkin saling tidak kenal,” katanya.
Gatot pun mengakui, posisi Dirjen Postel harus segera diisi oleh pejabat definitif karena ke depan direktorat tersebut memiliki tantangan yang berat, khususnya dalam menyiapkan era konvergensi.
Untuk diketahui, Penggantian Basuki mantan Menkominfo Mohammad Nuh pada Agustus lalu mengejutkan banyak pihak karena prosesnya mendekati pengumuman kabinet baru.
Kabar beredar pergantian terjadi karena Nuh telah mengajukan nama Carmadi Mahbub dan Abdullah Alkaff sebagai pengganti Basuki. Sayangnya, kedua sosok ini ditolak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu. Akhirnya hingga sekarang posisi Dirjen Postel masih dirangkap oleh Basuki yang menduduki posisi Sekjen Depkominfo.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan komentar