191111 Kemenhub Persiapkan Tender Penerbangan Perintis

JAKARTA–Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tengah mempersiapkan tender penerbangan perintis untuk tahun pelaksanaan angkutan 2012.

Rute perintis adalah penerbangan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk memberikan layanan bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Saat ini sedang dalam proses di Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Anggaran 2012 belum ditetapkan baru pagu anggaran. Makanya dilakukan tender tidak mengikat,” ungkap Juru bicara Kemenhub Bambang S Ervan di Jakarta, Selasa (15/11).

Dijelaskannya, jika ada perubahan besaran anggaran pemenang mengikuti nominal yang ditetapkan, sedangkan pelaksanaan angkutan udara perintis 2012 ditender tidak mengikat rencana akhir tahun ini.

Diungkapkannya, kronologis persiapan tender adalah keluarnya surat Setditjen Hubungan Udara (Hubud) pada 12 Oktober 2011 tentang perintah melakukan tender tidak mengikat kepada semua Satuan kerja (Satker) Hubud.

Berikutnya keluarnya Surat Edaran Direktur Angud No : SE.030 tahun 2011 17 Oktober 2011 tentang penyampaian panduan dokumen pengadaan jasa angkutan udara perintis dan Biaya Operasi Pesawat (TOC) kepada 20 KPA perintis.

Selanjutnya pada 9 Nopember 2011 Direktur Angkutan Udara mengundang 18 operator yang memiliki pesawat dengan kapasitas 30 seats ke bawah untuk ditawarkan dapat berpartisipasi dalam tender angkutan udara perintis dan diminta berkomunikasi langsung dengan para KPA untuk informasi dan persiapan tender hal ini karena pelaksanaab tender oleh KPA di daerah.

Terakhir, Surat Dirangud 10 Nop 2011 kepada 20 KPA untuk segera menyampaikan jadwal tender tidak mengikat sesuai ketentuan berlaku dan panduan RKS.

Berdasarkan catatan, pada tahun ini akan ditender 132 rute perintis dengan nilai pagu 296 miliar rupiah. Pada 2012 ditender 133 rute dengan nilai pagu 297 miliar rupiah. Namun, besaran anggaran akan ditetapkan dengan UU APBN, kemudian ditetapkan masing DIPA Kementerian

Nasib NBA
Berkaitan dengan nasib maskapai Nusantara Buana Air (NBA) yang kembali mendapatkan izin terbang setelah sempat disuspend pada awal Oktober lalu, Bambang mengungkapkan, perusahaan itu belum tentu bisa ikut dalam tender.

“Pemerintah belum memutuskan apakah NBA ikut tender atau tidak. Saat ini, masih dalam pembahasan. Nanti akan disebutkan dalam pengumuman lelang rute perintis, saat tender akan dilakukan,” katanya.

Seperti diketahui, NBA mendapatkan izin terbang selama empat bulan setelah pada 4 Oktober lalu tidak diperbolehkan terbang sementara. Izin terbang NBA dibekukan menyusul kecelakaan di pegunungan Bahorok, Sumatera Utara pada 29 September lalu.

NBA tahun ini menjadi maskapai yang paling banyak memenangkan tender rute perintis yaitu sebanyak 44 rute dengan nilai 82 miliar rupiah dari pemerintah. Tahun ini ada sebanyak 131 rute perintis dengan nilai subsidi sebesar 296 miliar rupiah.

NBA saat ini mengoperasikan sebanyak sembilan unit pesawat. Namun yang dipergunakan untuk penerbangan perintis hanya sebagian kecil saja.

Manajer Area NBA James Massie mengharapkan bisa ikut dalam tender.

“Rute yang akan diikuti disesuaikan dengan jumlah armada yang ada,” katanya.[Dni]

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar