JAKARTA—Regulator optimistis layanan komunikasi selama Lebaran nanti akan lancar walau terjadi kenaikan trafik sebesar 30 persen dibandingkan hari-hari biasa.
“Hasil pengecekan di lapangan selama 15-17 Agustus lalu untuk wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) lainnya dinyatakan performa operator telekomunikasi tidak bermasalah,” ungkap Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi di Jakarta, kemarin.
Diungkapkannya, kala memeriksa kualitas jaringan operator beberapa waktu lalu hal-hal yang diukur adalah masalah ketersediaan jaringan, tingkat keberhasilan panggilan masuk, dan waktu pengiriman layanan pesan singkat. Parameter-parameter tersebut dicek kesiapannya, baik melalui uji sinyal di lapangan dengan test call maupun drive test.
Berdasarkan pemeriksaan di lapangan, keberhasilan panggilan untuk jalur yang diuji rata-rata semua operator mencapai di atas 96,95 persen alias diatas permintaan regulasi yang minimum 90 persen.
Untuk panggilan terputus (dropped call) maksimal 2,06 persen, sedangkan regulasi mensyaratkan maksimal 5 persen dengan rata-rata 1,57 persen. Sementara untuk panggilan terblok (blocked call) maksimal 1,87 persen dengan rata-rata blocked call sebesar 1,47 persen
Pengiriman SMS di jalur yang diuji rata-rata pengiriman adalah 97 persen di bawah 3 menit. Regulasi sendiri meminta tingkat keberhasilan 75 persen dengan waktu kirim dibawah 3 menit. ”Temuan di lapangan beberapa operator sudah bisa mencapai 100 persen di bawah 3 menit,” katanya.
Dijelaskannya, dengan tradisi mudik, akan terjadi perubahan pola trafik originasi, dari kota-kota besar ke kota-kota kecil dan desa. Sehingga, kapasitas jaringan di kota-kota besar akan menjadi agak tidak padat, namun sebaliknya akan menjadi padat di jalur-jalur mudik dan kota-kota tujuan.
Menurutnya, hal-hal yang berpotensi menggangu layanan operator, pertama, masalah ketersediaan listrik. Dari laporan operator didapat informasi bahwa untuk wilayah di luar Pulau Jawa, persoalan ketersediaan listrik menjadi kendala untuk memberikan layanan optimal, apalagi jelang Hari Raya. Kendala ini diakibatkan adanya pemadaman bergilir dalam waktu yang lama, sementara untuk menghidupkan generator pihak operator selain sulit mendapatkan BBM khususnya solar dan tambah lagi harga BBM tersebut juga sangat mahal
Kedua, tingkat dan titik Kemacetan. Kualitas pelayanan telekomunikasi akan dipengaruhi juga akibat kemacetan, yang selain membuat perjalanan terhambat, juga trafik akan terkonsentrasi pada BTS daerah yang macet tersebut. Adapun tempat-tempat yang berpotensi terjadi kemacetan dan membuat kualitas pelayanan terganggu meliputi: Tol Jakarta-Cikampek, Nagrek, Pelabuhan Merak, wilayah Jatibarang/Indramayu dan Tol Pejagan.
Dihimbaunya, agar masyarakat dapat menikmati komunikasi dengan lancar maka layanan telekomunikasi digunakan secara efisien. Bilamana jaringan yang digunakan sedang penuh, baik itu di sisi pengguna maupun di sisi lawan bicara, tunggu beberapa saat sebelum mencoba menghubungi lagi guna menghindari jaringan menjadi overload
Sedangkan dalam mengirimkan SMS ucapan Selamat Hari Raya hendaknya tidak dilakukan secara broadcast ke semua handai taulan, kerabat maupun relasi, namun sebaiknya bertahap karena antrian di SMS Gateway diperkirakan akan sangat tinggi mengingat saat ini pengguna telepon seluler telah mencapai angka di atas 200 juta pengguna.
”Untuk penggunaan data internet hendaknya dilakukan juga secara efisien dan cerdas untuk mengakses hal-hal yang penting saja guna menghindari kepadatan trafik data,” sarannya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan