JAKARTA—PT First Media Tbk (First Media) optimisis layanan Video on Demand (VoD) yang akan diluncurkan tak lama lagi oleh penyelenggara TV kabel ini akan diminati oleh 360 ribu pelanggannya.
“Kami menawarkan VoD yang berbeda dengan pemain lain. Hal ini karena First Media memiliki dua spektrum yakni frekuensi untuk penyiaran dan internet yang berada secara terpisah. Kondisi ini menjadikan kualitas gambar yang diberikan akan stabil ke pelanggan karena tidak berbasis streaming internet,” ungkap Direktur First Media Dicky Moechtar di Jakarta, Rabu (15/6)
Dijelaskannya, nantinya bagi pelanggan yang ingin mengakses VoD akan menggunakan jalur internet Fast Net untuk meminta video yang diinginkan, setelah itu dalam menyiarkan konten, perusahaan yang baru saja mendapatkan penghargaan Indonesia’s Most Admired Companies 2011 untuk kategori Pay TV dari Frontier Consulting Group dan Bloomberg Businessweek itu akan menggunakan frekuensi penyiarannya.
“Alokasi frekuensi penyiaran kami besar sehingga konten tidak akan terganggu walaupun diakses secara konkuren atau bersamaan oleh banyak pelanggan.,” jelasnya.
Produk Fast Net yang baru mendapatkan penghargaan Word of Mouth Marketing 2011 dari Onbee Marketing Research ini memiliki kecepatan akses mencapai 12 Giga bite/second, dari kondisi 3 tahun lalu hanya 80 Mega bite/second.
VOD adalah layanan yang memungkinkan pelanggan untuk memilih sendiri program video dan klip yang ingin ditonton. Layanan ini juga memungkinkan pelanggan menyimpan program siaran TV yang diinginkannya untuk ditonton saat waktu luang dan berulang kali. Groovia TV milik Telkom yang berbasis Internet Protocol TV (IPTV) juga menjadikan VoD sebagai andalan untuk meraih 300 ribu pelanggan akhir tahun ini. Layanan VoD milik Groovia mampu melayani 3 ribu pelanggan secara konkuren.
Fist Media sendiri telah menginvestasikan biaya sekitar 50 juta dollar AS (Rp 427 Miliar) untuk memperluas jaringan internet dan TV kabel ke rumah-rumah yang disasar untuk triple play sebanyak 150 ribu unit sambungan home pass. Perseroan membidik pengguna layanan Triple Play digunakan 435 ribu pelanggan atau tumbuh 28 persen dari posisi 2010 sebanyak 340 ribu pelanggan.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan