JAKARTA—PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) membidik 200 pelanggan atau 11 persen dari 1.800 pelanggan eksisting untuk menggunakan jasa cloud computing yang dibesutnya.
” “Untuk tahap awal, layanan ini ditargetkan bisa meraih 200 pelanggan potensial dari 1.800 pelanggan eksisting. Dari sisi kontribusi pendapatan, kami belum berani menargetkan terlalu tinggi, untuk tahap awal mungkin sekitar 5 persen,” ungkap Presiden Direktur Lintasarta Samsriyono Nugroho di Jakarta, Rabu (21/4).
Dijelaskannya, meskipun jasa cloud computing baru resmi diluncurkan pihaknya, namun sudah ada dua perusahaan yang telah menjadi kliennya. “Baru ada dua perusahaan, tapi sudah banyak yang try to buy karena tertarik dengan teknologi cloud computing kami yang mampu memberikan penghematan biaya TI hingga 50 persen,” jelasnya.
Dikatakannya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh salah satu perusahaan riset internasional, di tahun 2010 alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pembelian hardware mencapai sekitar 2,790 juta dollar AS per tahun.
Setelah beralih ke sistim cloud computing, 44 persen dari end user yang disurvei tersebut mengalami penurunan biaya 10-50 persen. Sedangkan sebanyak 10 persen lainnya mengaku mencatat penghematan biaya lebih dari 50 persen.
Menurutnya, dengan biaya operasional yang semakin tinggi, perusahaan sudah semestinya melakukan evaluasi sistim TI yang tidak efisien dan beralih pada infrastruktur dengan otomasi TI yang menawarkan efisiensi biaya signifikan namun sangat fleksibel untuk mengakomodasi mobilitas bisnis perusahaan.
Lintasarta sendiri menawarkan tiga jenis layanan Cloud Computing Solutions yaitu Private Cloud, Dedicated Cloud dan Public Cloud.
Masih menurutnya, keunggulan Cloud Computing Lintasarta terletak pada empat hal yaitu Secure, Affordable, Flexible dan Excellent (SAFE).
“Tingkat security layanan Cloud Computing Lintasarta dapat diandalkan, hal ini terbukti dengan diperolehnya sertifikat ISO 27001:2005 dari SGS International untuk jaminan keamanan informasi,” ujarnya.
Layanan Lintasarta Cloud Services sendiri terdiri dari paket Infrastructure as a Service (IaaS) dan Software as a Service (SaaS). IaaS menyediakan seluruh infrastruktur TI seperti fasilitas data center, storage hardware dan Server.
Penggunaan IaaS dapat digunakan sebagai data centre, sistem DRC, sistem Backup ataupun untuk hosting aplikasi selayaknya memiliki sistem sendiri.
Sedangkan SaaS menyediakan aplikasi-aplikasi yang menunjang value chain ataupun proses bisnis bagi perusahaan yang ditempatkan di Lintasarta dan dapat diakses melalui jaringan private maupun Internet.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan