JAKARTA–Lisensi seluler yang diajukan oleh PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sejak Mei tahun lalu menggantung nasibnya walaupun hasil pleno Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menyetujui pemberian izin
“Hasil pleno pekan lalu adalah mayoritas dari anggota menyetujui pemberian lisensi tanpa perlu mengubah Permen No 1/2010. Kami telah berkirim surat ke Menkominfo atas sikap yang diambil untuk membuat keputusan karena pemberian lisensi wewenangnya terletak di Menkominfo,” ungkap Anggota Komite BRTI M. Ridwan Effendi di Jakarta, Rabu (30/3).
Sebelumnya beredar kabar mengatakan dalam proses pengambilan keputusan di BRTI terjadi tarik menarik dimana Ketua yang juga Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Syukri Batubara didukung salah satu wakil masyarakat di organisasi itu meminta opsi seleksi yang diambil. Opsi seleksi juga dipilih oleh direktorat telekomunikasi.
Diungkapkannya, dengan diambilnya keputusan untuk tidak mengubah Permen No 1/2010 maka pemberian lisensi cukup dengan evaluasi tanpa perlu dilakukan seleksi.
Ditegaskannya, seandainya BTEL mendapatkan lisensi seluler tidak akan mengubah pasar telekomunikasi karena realita bisnis tidak ada lagi pembedaan antara Fixed Wireless Access (FWA) dan seluler.
Ridwan pun membantah terjadi pilih kasih pengurusan dalam permintaan lisensi antar pemain mengingat proposal XL dan Axis untuk kode akses Sambungan Langsung Internasional (SLI) sejak tiga tahun lalu tidak ada kabarnya.
“BTEL mengajukan lisensi dari tahun lalu dan harus dijawab. Untuk SLI dalam pemahaman kita masih harus melalui seleksi, artinya harus menunggu pengumuman peluang usaha dari menteri,” tegasnya.
Sebelumnya, terjadi polemik dalam rencana pemberian lisensi seluler untuk BTEL jika mengacu pada PM No 1/2010 yang mengatakan evaluasi diberikan jika pemain sudah memiliki kode akses jaringan dan frekuensi.
Sementara BTEL sendiri belum memiliki kode akses jaringan sesuai Fundamental Technical Plan (FTP). Untuk diketahui, menurut FTP penomoran terdapat nomor pelanggan, kode akses, kode wilayah, dan kode akses jaringan.
Apalagi, BTEL hingga sekarang belum jelas kemajuan dalam memenuhi komitmen pembangunan infrastruktur sebagai pemenang tender SLI dan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ).[Dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan