JAKARTA —PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menargetkan laba perseroan untuk tahun ini mencapai 1,290 triliun rupiah atau naik 23,4 persen dari 2010 sebesar 1,049 triliun rupiah.
“Pada 2010 AP II berhasil meraup laba sebesar 1,264 triliun rupiah atau 20 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh pemegang saham yaitu sebesar 1,049 triliun rupiah,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/1).
Dijelaskannya, perolehan tersebut bisa dicapai berkat upaya manajemen mempertahankan laju kenaikan biaya tidak lebih tinggi dari kenaikan pendapatan.
”Untuk tahun anggaran 2011, pemegang saham telah menetapkan target laba yang harus dicapai oleh manajemen sebesar 1,290 triliun rupiaj,” jelasnya.
Ditegaskannya, manajemen optimistis bahwa perusahaan akan mampu mencapai target laba 2011 yang telah ditentukan oleh pemegang saham tersebut.
”Direksi mencanangkan tahun 2011 ini sebagai ’Tahun Bekerja dan Tahun Berlari’. Targetnya adalah mengubah citra dan wajah bandara melalui tahapan-tahapan shock image, melakukan hal kecil namun berdampak besar yang tahap goal ultimate-nya adalah mewujudkan bandara berkualifikasi internasional,” paparnya.
Dijelaskannya, terkait dengan pertumbuhan angkutan udara tahun 2010, pergerakan pesawat udara di seluruh bandara yang dikelola PT AP II mencapai hingga 499.178 pergerakan atau mengalami kenaikan 10,45 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan pergerakan penumpang tumbuh sebesar 15,20 persen mencapai 60.514.295 orang.
Sementara khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan pesawat pada 2010 meningkat 14,21 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 311.658 pergerakan. Kemudian untuk pertumbuhan penumpang, terjadi peningkatan signifikan hingga 18,39 persen atau mencapai hingga 43.974.021 orang.
Berdasarkan data tersebut, Tri menambahkan, pergerakan pertumbuhan angkutan udara dan penumpang dapat memberikan kontribusi produksi dan pendapatan yang semakin baik bagi Angkasa Pura II. Sementara di sisi lain, terutama pada sisi pelayanan, pertumbuhan yang cukup signifikan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Angkasa Pura II, khususnya dalam penyediaan kapasitas dan fasilitas yang lebih aman dan nyaman bagi para pengguna jasa bandara.
”Kami menyadari bahwa hampir seluruh bandara yang kami kelola mengalami lack of capacity atau penumpang yang dilayani lebih tinggi dari kapasitas yang tersedia. Karena itu, kami berusaha melakukan percepatan/penyelesaian pembangunan terminal di bandara-bandara Angkasa Pura II dan perbaikan seluruh fasilitas dalam bentuk investasi, dengan tetap fokus pada 3S + 1C yaitu Safety, Security, Services and Compliance, serta mengedepankan prinsip ‘Zero tolerance for causing any complaint and/or accident’,” jelasnya.
Khusus untuk Bandara Soekarno Hatta, Tri mengungkapkan, manajemen saat ini sedang menyelesaikan grand design yang komprehensif dalam suatu komunitas ’aerotropolis’. Pembenahan tersebut di antaranya meliputi revitalisasi terminal 1 dan 2, pembangunan terminal 3, area parkir, pembenahan lalu lintas kendaraan di dalam kawasan bandara termasuk aksesibilitasnya, pembangunan sarana navigasi udara, serta pengembangan area komersial dan vila kargo. ”Terkait dengan itu, kami berharap pembangunan jalur kereta api dari Jakarta dan Tangerang menuju Bandara Soekarno-Hatta juga akan dikembangkan,” jelasnya.
Gandeng Telkom dan BRI
Berkaitan dengan sinergi terbaru yang dilakukan, Tri mengungkapkan, baru saja menggandeng Telkom dan BRI untuk pengembangan Sistem Informasi dan Kartu Elektronik Prabayar (e-payment card) di Bandara Soekarno-Hatta.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut, jelas Tri Sunoko, merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dibicarakan secara informal sebelumnya oleh masing-masing perusahaan.
”Kemudian, dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa bandara, kami akan mencanangkan program kepedulian kepada pelanggan yang ditandai dengan penggunaan pin bertuliskan kalimat ’Tegur Saya Bila Tidak Ramah’,” jelasnya.
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. Pada awal didirikan, 13 Agustus 1984, Angkasa Pura II bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang bertugas mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini Bandara Internasional Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perdanakusuma. Pada 19 Mei 1986, namanya berubah menjadi Perum Angkasa Pura II, dan pada 2 Januari 1993, resmi menjadi Persero sesuai Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 3 tahun 1993 menjadi PT (Persero) Angkasa Pura II.
Saat ini PT Angkasa Pura II mengelola dua belas (12) bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang) , serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.[Dni]
Januari 28, 2011
Kategori: Uncategorized . . Penulis: doniismanto . Comments: Tinggalkan komentar