JAKARTA—Sitra Wimax (Sitra)membantah segera mengomersialkan teknologi Wimax pada bulan depan walaupun sedang memberikan gratis uji coba kepada sedikitnya seribu pengguna di kawasan Karawaci, Kebon Jeruk, dan Puri Kembangan, Jakarta.
“Kami memberikan uji coba gratis itu sejak paska soft launching dan menerima sertifikat Uji Laik Operasi (ULO) pada Juni lalu. Rumor yang menyebutkan Sitra segera mengomersialkan layanannya dengan menggunakan Wimax standar 16e setelah mengikat kerjasama dengan penyedia perangkat Huawei dan ZTE sama sekali tidak benar,” tegas Chief Marketing Officer Sitra Wimax Jerome Teh kepada Koran Jakarta, Senin (13/12).
Diungkapkannya, hingga saat ini Sitra masih fokus melakukan optimalisasi jaringan pada area uji coba gratis dengan mengevaluasi berbagai masukan dari pengguna.
“Menjadi operator 4G wimax pertama tidaklah mudah. Sitra berkomitmen memberikan kualitas layanan dan produk terbaik pada saat komersial nanti. Hingga saat ini Sitra masih terus melakukan layanan uji coba gratis ini karena ingin mengantisipasi segala kelemahan yang mungkin muncul dari produk dan layanan 4G Wimax ini,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar kabar Sitra sebagai salah satu penyelenggara Broadband Wireless Access (BWA) di Jabodetabek telah bekerjasama dengan Huawei dan ZTE untuk menyediakan perangkat di 120 titik dari BTS yang akan dibangun oleh operator itu.
Direktur Standardisasi Ditjen Postel Azhar Hasyim mengingatkan, walaupun Sitra telah mengantongi sertifikat ULO, tidak tertutup kemungkinan dilakukan pemeriksaan ulang perangkat yang digunakan. “Jika benar menggunakan perangkat dari dua perusahaan asal China itu tentu menjadi pertanyaan karena Postel tidak pernah mengeluarkan Type Approval (TA) untuk mereka (ZTE dan Huawei). Apalagi ketika ULO perangkat yang digunakan keluaran perusahaan lokal,” katanya.
Diingatkannya, operator yang menggunakan perangkat tanpa TA, berarti melanggar aturan karena barang yang masuk ke Indonesia tidak terdaftar. “Ini harus diselidiki lagi dengan mendalam. Seandainya benar ada perangkat tanpa TA bisa masuk ke Indonesia, itu lewat jalur mana? Soalnya sistem impor dengan National Single Windows (NSW) secara jelas melarang barang masuk tanpa sertifikat,” ketusnya. [dni]