Tak terasa tahun 2010 akan segera berakhir. Namun, bagi operator telekomunikasi, waktu tersisa satu bulan mendatang masih menjadi harapan untuk menguber target tahunan agar bisa lebih kompetitif di masa mendatang.
Secara kontribusi bagi total pendapatan, putaran terakhir atau kuartal keempat tidak memberikan arti banyak bagi keuangan operator. Biasanya, siklus pemasaran di putaran terakhir ini hanya berkontribusi 15 persen bagi total pendapatan. Kalah jauh dengan satu bulan Ramadan saja yang bisa berkontribusi hingga 30 persen bagi operator.
Tetapi, hampir semua operator terlihat masih bergairah untuk mengejar target di putaran terakhir walau titik berat layanan yang digeber berbeda-beda.
Telkomsel yang memiliki 94 juta pelanggan dan menargetkan meraih 100 juta pengguna pada akhir tahun ini lebih senang menggenjot layanan data untuk mendapatkan pengguna baru. Hal itu bisa terlihat dari penawaran paket unlimited TelkomselFlash mulai dari Unlimited harian, Facebook & Chat, dan BlackBerry Unlimited dengan banderol lima ribu rupiah internet setiap harinya.”
Telkomsel juga menyediakan paket perdana Flash Unlimited untuk iPad dengan harga 75 ribu rupiah. Sadar terlambat melayani segmen iPad, Telkomsel menawarkan pulsa senilai 75 ribu dan bonus internet sebesar 5 MB bagi pembeli kartu ini.
Sementara PT Indosat Mega Media (IM2) yang masih tertatih-tatih untuk mencapai satu juta pelanggan mengingat baru meraih 700 ribu pelanggan mengeluarkan program Bursa Internet IM2.
Program ini menawarkan penambahan kuota bagi pelanggan mulai 1 November hingga 31 Desember 2010. Penambahan kuota yang diberikan berlaku untuk beberapa produk prabayar 3,5G, Broom Unlimited. Broom Bastis Unlimited yang semula menawarkan kuota sebesar 3GB bertambah menjadi 5GB. Kemudian, Broom Xtra2 Unlimited semula 500MB menjadi 1,5GB. Sedangkan Broom Merdeka Unlimited dari semula 150 MB bertambah menjadi 250MB.
Selain itu juga diperkenalkan fitur baru yaitu fitur Turbo Speed bagi para pelanggan 3,5G Prabayar Unlimited. Turbo Speed adalah fitur yang disediakan bagi semua pelanggan Broom 3,5G Prabayar Unlimited yang memungkinkan pelanggan mendapatkan kecepatan akses internet lebih tinggi dari kecepatan akses unlimited yang biasanya dinikmati oleh pelanggan.
“Kami masih optimistis target pelanggan akhir tahun bisa dicapai dengan program seperti ini,” ungkap Direktur Penjualan dan Pemasaran IM2 Abu Syukur Nasution di Jakarta, belum lama ini.
Sedangkan induk usaha dari IM2, Indosat mengeluarkan program MU24H itu IM3 atau Murah itu IM3. program ini menawarkan kartu perdana IM3 seharga 2400 rupiah, tarif menelpon 24 rupiah per menit sepanjang hari, gratis 240 SMS, dan data 24 MB.
“Kami sekarang sudah memiliki 40 juta pelanggan. Program baru ini menawarkan kepada masyarakat berkomunikasi dengan tarif yang lebih kompetitif,” jelas Director & Chief Commercial Officer Indosat Laszlo Barta.
Bakrie Telecom pun tak ketinggalan menawarkan tarif baru melalui Rp 1 untuk semua jenis layanan. “Kini semuanya disatukan dalam satu tarif untuk semua layanan, yaitu Rp 1. Apa saja bisa satu rupiah,” ungkap Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom Erik Meijer.
Menurutnya, konsep yang ditawarkan ini lebih memanjakan pelanggan di saat semua operator lain dari tarif per detik pindah ke per menit atau melakukan pembulatan ke atas. “Itu kan sama saja menaikkan tarif, kami justru menurunkan dan menjadikannya per detik,” tegasnya.
Namun ketika ditanya tentang akumulasi dari perhitungan satu rupiah yang justru lebih mahal karena pajak belum dihitung, Erik dengan santai berkilah, kewajiban warga negara untuk membayar pajak.
Tak mau ketinggalan dengan pemain besar, Tri yang masih memiliki pelanggan di bawah 10 juta sangat gencar waktu tersisa di penghujung 2010. Beberapa penawaran yang dilakukan oleh Tri adalah bonus SMS selama 20 hari setelah mengirimkan satu SMS. Selanjutnya menggandeng CSL Blueberry guna menghadirkan menghadirkan Handroid Pad MI700.
Tablet telepon yang memiliki fungsi lengkap sebagai ponsel pintar android, netbook, tablet PC dan router. Perangkat canggih ini dibundling dengan kartu perdana Tri Internetan sepuasnya dengan bandrol 3.999 juta rupiah. Terakhir, membanderol tarif BlackBerry menjadi 40 ribu rupiah per bulan, 12 ribu rupiah per minggu, dan 1.800 rupiah untuk harian.
Operator kecil lainnya yang mengeluarkan produk baru adalah Mobile-8 Telecom dengan melepas kartu Fren Jos di enam kota. Fren Jos merupakan evolusi dari produk Fren Duo yang memungkinkan pelanggan dapat menikmati manfaat layanan murah nomor lokal dengan kemampuan layanan seluler di dalam satu kartu RUIM secara bersamaan, sehingga nomor lokal Fren Jos tetap aktif di luar kota tanpa perlu registrasi. Produk ini diluncurkan serentak di 6 kota di Indonesia yaitu Batam, Palembang, Lampung, Madiun, Jember dan Manado.
Tak Bergeming
Pada kesempatan lain, Direktur Pemasaran XL Nicanor V Santiago mengaku belum berminat untuk mengeluarkan program baru karena sudah melakukannya sejak beberapa bulan lalu. “Program Rp 25 per menit masih menunjukkan kinerja yang baik. Kami belum berminat untuk menjawab tantangan dari pemain besar lainnya,” katanya.
Diungkapkannya, jika dilihat secara teliti penawaran yang dilakukan pesaing masih belum bisa mengalahkan XL. Tercatat, dari harga kartu perdana yang masih kalah bersaing dimana XL menawarkan harga dua ribu rupiah dan program bonus tanpa syarat memberatkan.
Jika merujuk pada produk Indosat, meang terlihat bonus yang ditawarkan terlihat tidak tulus. Misalnya, fasilitas gratis online sampai dengan 24 MB dapat diperoleh secara bertahap yaitu pada hari ke-31, pelanggan mendapatkan gratis online sebesar 3 MB, hari ke-61 sebesar 5 MB, hari ke-91 sebesar 7 MB dan hari ke-121 sebesar 9 MB.
Dijelaskannya, hal yang mungkin dilakukan oleh XL adalah memperbarui komunikasi pemasaran karena ini memegang peranan penting di pasar untuk mengakuisisi pelanggan.”Masyarakat itu senang dengan segala sesuatu yang baru. Perubahan sedikit saja pada iklan dan bentuk kartu perdana bisa membuat impulsive buying. Sepertinya mengubah iklan akan kami lakukan secepatnya,” jelasnya.
Pada kesempatan lain, pengamat telekomunikasi Guntur S Siboro mengatakan, suasana pasar di kuartal keempat tidak seperti libur sekolah atau Ramadan. “Jika kita lihat Indosat melakukan perubahan karena kala puasa lalu memiliki program bagus dan diserang oleh XL serta Telkomsel. Nah, di kuartal keempat ini, Indosat merespon aksi itu,” katanya.
Menurutnya, operator yang terlihat agresif di putaran terakhir untuk mengejar pencapaian hasil di akhir tahun agar performansi keuangan terlihat kinclong dan memenuhi target yang dicanangkan. “Sayangnya, pelanggan yang didapat akan bersifat sementara karena yang didapat mereka mencari harga lebih murah dan tidak loyal dengan operator. Dampaknya, pada kuartal pertama tahun berikutnya terjadi penghapusan pelanggan besar-besaran,” jelasnya.[dni]