JAKARTA—Indonesia National Air Carriers Association (INACA) meminta PT Angkasa Pura I (API I) sebagai pengelola bandara di Yogyakarta dan Solo secara tegas menyatakan penutupan bandara yang dikelolanya hingga aktivitas Gunung Merapi dinilai benar-benar dinilai tidak membahayakan penerbangan.
Menurut Sekjen INACA Tengku Burhanuddin, operator bandara sebaiknya tidak melakukan penutupan dan pembukaan secara berkala di Bandara Adisutjipto (Yogyakarta) dan Bandara Adisoemarmo (Solo) karena resiko paling berat dihadapi oleh maskapai khususnya bagi armada.
“Jangan dibuka, lalu ditutup, terus dibuka lagi. Sebaiknya nyatakan saja ditutup, karena debu-debu itu kalau masuk ke mesin pesawat bisa sangat berbahaya bagi penerbangan,” jelasnya di Jakarta, Minggu (7/11).
Dikatakannya, indikasi tidak terlihatnya debu di udara bukan berarti aman bagi penerbangan. “Ada debu-debu di darat. Kalau pesawat mau take off (lepas landas) mesin menghisap udara sekitar dan debu di darat sangat berpotensi terhisap. Efeknya bisa jangka panjang dan mengancam keselamatan,” jelasnya.
Masih menurutnnya, yang terkena dampak cukup signifikan karena aktivitas Gunung Merapi adalah Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisoemarmo, sementara kondisi Bandara Achmad Yani (Semarang) dinilai masih cukup kondusif bagi penerbangan.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan, akibat batalnya penerbangan ke Yogyakarta atau Solo maskapai kehilangan potensi pendapatan
“Untuk Yogyakarta, kami mengangkut sekitar 1.200 penumpang untuk delapan kali penerbangan one way dari Jakarta. Belum lagi dari Bandung dan Surabaya. Jadi bisa dihitung sendiri berapa kehilangan potensi pendapatannya dikalikan harga tiket,” jelasnya.
Secara terpisahm Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Hari Cahyono mengatakan jadwal penerbangan Jakarta-Yogyakarta dan sebaliknya sampai saat ini masih dibatalkan.
“Garuda hari ini membatalkan 15 penerbangan pp, Lion Air, 4 penerbangan pp, dan Batavia 2 penerbangan pp,” jelas Hari.
Kembali layani
Sementara itu, Manager Public Relation Singapore Airlines untuk Indonesia Glory Henriette mengungkapkan, maskapainya berencana kembali melayani penerbangan Jakarta-Singapura mulai pukul Minggu (7/11), 13.10 WIB dengan nomor penerbangan SQ957, setelah melakukan pembatalan keberangkatan SQ951 pada paginya.
“SQ957 diberangkatkan pukul `13.10, lalu setelah itu ada lima penerbangan lainnya. Biasanya, dalam satu hari kami melayani tujuh penerbangan,” jelasnya pagi ini.
Corporate Communication Manager Indonesia Air Asia Audrey Progastama Petriny mengungkapkan, Indonesia AirAsia (IAA) kembali mengoperasikan rute dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) menyusul kondisi yang dinilai telah kondusif untuk penerbangan.
Sebelumnya, maskapai berkonsep berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) itu kemarin sore hingga malam membatalkan penerbangan dari dan ke Ibu Kota karena mengkhawatirkan adanya debu akibat aktifitas Gunung Merapi di Jateng.
“Terhitung 7 November 2010 semua penerbangan kami dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta akan kembali beroperasi secara normal,” jelasnya.
Seebelumnya, sejumlah maskapai asing masih membatalkan penerbangan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) karena menilai debu vulkanik akibat aktifitas Gunung Merapi di Jateng telah menyebar hingga pelabuhan udara internasional itu.
Kondisi ini membuta Menhub Freddy Numberi bersuara dengan menegaskan bahwa bandara internasional itu hingga saat ini masih dalam status aman dan belum tersentuh debu vulkanik.
”Saya klarifikasi Jakarta itu tidak terkena dampak (debu vulkanik) sampai dengan saat ini,” tegasnya.
Menhub menyebutkan, beberapa maskapai asing yang membatalkan penerbangan ke Jakarta sebagai imbas negatif dari Notice to Airman (NOTAM) yang dikeluarkan pihak maskapai penerbangan Australia. Padahal peringatan ini tidak benar dan membuat maskapai lain khawatir.
“Ada beberapa internasional flight yang tidak terbang ke indonesia. Ini akibat, peristiwa kemarin di Batam. Kemudian, pihak Australia mengeluarkan notice to airman yang sekaligus dikaitkan dengan pergerakan vulkanik.” terangnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay menambahkan, sampai Sabtu (6/11) malam, berdasarkan berbagai data yang masuk mengenai arah angin dan sebagainya, wilayah udara di atas Jakarta masih aman untuk diterbangi.[dni]