JAKARTA—Pemimpin pasar seluler nasional, Telkomsel, berencana akan mengimplementasikan teknologi Single Define Radio (SDR) mulai tahun depan untuk mewujudkan akses data tinggi kepada pelanggan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono menjelaskan, SDR adalah teknologi yang memungkinkan dijalankan inovasi Long Term Evolution (LTE) dan 3G secara bersamaan. “Teknologi semakin maju. SDR memungkinkan perpindahan antara 3G dan LTE lebih mulus. Rencananya alat ini akan dipasang di beberapa titik dari total 28.481 unit BTS,” jelasnya di Jakarta, Rabu (29/10).
Diungkapkannya, langkah memasang SDR terpaksa dilakukan karena untuk menjalankan LTE perseroan belum berani mengingat regulasi dari pemerintah belum ada. “Kami akahirnya menunda percobaan outdoor untuk LTE. Bahkan dengan perangkat ZTE itu baru sebatas test bed. Rencananya uji coba LTE baru dilakukan setelah jelas implementasi dari pungutan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi berbasis pita,” katanya.
Direktur Keuangan Telkomsel Triwahyusari menambahkan, pada tahun depan belanja modal dari perseroan akan tetap banyak tersedot untuk membangun akses broadband. “Namun secara nilai belanja modal akan mengalami penurunan dibanding tahun ini. Hal itu karena semakain banyaknya vendor yang menawarkan bermain dan perangkat makin canggih teknologinya. Ini tentu menekan harga perangkat,” jelasnya.
Pada tahun ini Telkomsel memiliki belanja modal 1,3 miliar dollar AS. Sebesar 40 persen dibiayai dari pinjaman bank, sisanya atau 60 persen dari internal perusahaan. Perbankan nasional tercatat mengucurkan dana untuk Telkomsel sebesar 5 triliun rupiah hingga Juli 2010. Sedangkan total hutang yang dimilii Telkomsel berjumlah 10 triliun rupiah dengan utang jatuh tempo bervariasi.
Telkomsel tercatat berhutang pada Bank Mandiri, BNI, sedangkan utang kepada perbankan asing dalam bentuk Export Credit Agency (ECA) dari kreditor di tiga negara yaitu Filandia, China, dan Swedia.
“Perbankan masih memberikan rekomendasi bahwa perseroan bisa melakukan pijaman hingga dua kali lipat dari total utang saat ini. Hal ini karena rasio DER (debt to equity ratio) kami masih rendah di level 43 persen,” ujarnya.
Namun Tri memastikan untuk mengamankan kinerja keuangan dan operasional Telkomsel, manajemen selalu melakukan evaluasi terhadap sumber-sumber pendanaan.
“Kita tetap melihat dan menyesuaikan pembiayaan operasional dengan tingkat bunga pinjaman,” ujarnya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan