JAKARTA—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom menggandeng penyedia jaringan Alcatel-Lucent (ALU) untuk melaksanakan transformasi besar-besaran pada jaringan backbonenya.
“Kami mengeluarkan investasi sebesar 170 miliar rupiah yang diambil dari belanja modal 2010 untuk mengkonvergensi IP dan jaringan-jaringan optic untuk meningkatkan lalu lintas data dan menyederhanakan jaringan,” ungkap VP Public Relation and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia kepada Koran Jakarta, Kamis (2/9).
Berdasarkan catatan, pada tahun ini Telkom memiliki belanja modal sebesar 20,6 triliun rupiah lebih tinggi 6,25 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 19,2 triliun rupiah. Sedangkan pada 2011 direncanakan besarannya sekitar 20,4 triliun rupiah.
Telkom pada semester I 2010 membukukan laba bersih 6,003 triliun rupiah atau turun 0,7 persen dibanding periode sama sebelumnya 6,043 triliun rupiah. Penurunan tersebut dikarenakan melonjaknya pos beban usaha dari 21,03 triliun rupiah menjadi 22,88 triliun rupiah atau naik 9 persen. Sedangkan pendapatan hanya naik lima persen dari 32,61 triliun rupiah menjadi 39,87 triliun rupiah.
Executive General Manager Divisi Akses Telkom Muhammad Awaluddin menambahkan, ALU menangani Node Metro Etehernet untuk area Jakarta, Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan.
“Program konvergensi jaringan dilakukan sejal 2007 dan sebagian besar sudah selesai. Selain dengan ALU, vendor lainnya yang diajak bekerjasama adalah Huawei dan Tellabs,” ungkapnya.
Dijelaskannya, tujuan dilakukannya konvergensi untuk meningkatkan kapasitas backplane metro Ethernet transport Telkom sehingga mampu melewati 200 Gbos.
Fungsi metro ethernet sebagai jaringan transport , penghubung antara infrastruktur layer access sampai ke layer backbone, dan IP core network “Saat ini per node kapasitasnya 10 Gbps. Sekarang ditingkatkan menjadi 40 hingga 200 Gbps,” jelasnya.
Head of Alcatel-Lucent Activity in Indonesia Frederic Chapelard menjelaskan, solusi Converged Backbone Transformation (CBT) milik ALU dapat mengatasi tantangan-tantangan operasional dan konsumsi energi yang diakibatkan dari peningkatan lalu-lintas, sambil menyederhanakan pengelolaan dari perangkat jaringan yang ada.
“Solusi IP dan optik kami yang terpadu memberikan sebuah arsitektur baru bagi Telkom yang akan secara drastis menurunkan biaya transport yang dapat dipercaya dari lalu-lintas ber-volume tinggi sambil memberikan platform yang kuat untuk memulai dan mendukungan layanan baru yang inovatif,” katanya.[Dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan