Ajang sepak bola Piala Dunia bisa dikatakan sebagai hiburan bagi rakyat Indonesia. Olahraga yang satu ini selalu membetot perhatian besar dari seluruh lapisan masyarakat.
Operator telekomunikasi pun tidak ingin kehilangan peluang memanfaatkan ajang tersebut untuk berpromosi agar pundit-pundinya terus bertambah. Apalagi, ajang Piala Dunia datangnya bersamaan dengan liburan sekolah dimana secara periode pemasaran selalu berkontribusi positif bagi operator.
Untuk diketahui, biasanya setiap liburan sekolah terjadi pertumbuhan omset bagi operator sekitar 10 persen dibanding bulan biasa. Angka tertinggi tetap dipegang bulan Ramadhan dimana pertumbuhan bisa mencapai angka 20 hingga 60 persen.
Telkomsel sebagai pemimpin pasar menggebrak dengan mendukung Media Nusantara Citra (MNC) Group dan Electronic City Entertainment (ECE) menghadirkan siaran Piala Dunia 2010. Berhasilnya Telkomsel menggandeng pemilik siaran resmi Piala Dunia itu membuat operator ini leluasa bermain pemasaran dengan menggunakan merek Piala Dunia 2010.
Sedangkan untuk meretensi pelanggan agar tetap menggunakan produknya, Telkomsel mengandalkan layanan konten Dunia Bola Telkomsel dengan akses *465# langsung di ponsel.
Sementara pemain lain yang tidak memiliki lisensi resmi untuk bermain pemasaran dengan merek Piala Dunia 2010, juga tidak mau ketinggalan memanfaatkan momentum hiburan rakyat itu.
XL Axiata muncul dengan payung pemasaran “Bola Gila” yang menawarkan program paket menelpon satu menit, gratis segalanya terdiri dari 1.000 sms dan gratis 100 menit nelpon dan gratis 1 MB. Selain itu juga dihadirkan kuis Bola Gila 100 Juta, MMS Berita, Facebook Zero, Nokia Messaging, serta E-Buddy
Sedangkan Axis muncul dengan tema “Nendang Abiss!!!” yang menawarkan program serupa seperti XL tetapi lebih berani dalam jumlah bonus. Axis menawarkan gratis 10.000 SMS ke semua operator di Indonesia dan kses internet 10Mb/hari sepanjang waktu setiap hari. Selain itu juga ada bonus menerima panggilan hingga 100 rupiah per menit.
Meningkat
GM Marketing XL Axiata Riza Rachmadsyah memperkirakan trafik komunikasi akan naik saat Piala Dunia nanti terutama di kalangan penggila bola. “Untuk suara dan SMS diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 15 hingga 20 persen. Inilah alasan promosi XL bonusnya disesuaikan dengan tren trafik,” katanya.
Riza optimistis selama Piala Dunia nanti XL mampu meningkatkan akuisisi pelanggan melalui program yang dibuat sebesar 15 persen. “Harapannya sebesar itu. Apalagi kami memiliki konten data dan suara yang lumayan memikat,” jelasnya.
Head of Marketing Mobile Data Service XL Budi Harjono mengatakan konten menjadi penting karena layanan ini dapat memaksimalkan manfaat dan kegunaan dari layanan seluler. ”Selama Piala Dunia sepertinya konten yang akan diminati berita skor, situs jejaring sosial, dan instant messaging. Diperkirakan trafik data akan meningkat 15 persen selama Piala Dunia nanti,” katanya.
Diungkapkannya, saat ini pelanggan XL yang mengakses MMS berita bola mencapai 35 ribu nomor. Sedangkan untuk pelanggan yang aktif menggunakan akses GPRS mencapai 12,4 persen dari total 32,6 juta pelanggan. “Saat ini jumlah pelanggan data sebesar 12,4 juta nomor dan memiliki kontribusi sebesar 7 persen bagi total pendapatan persroan,” katanya.
Sedangkan Chief Marketing Officer Axis Eric Mallia menyakini langkah untuk memperbaharui program promosi mampu membuat sekitar 6 juta pelanggannya semakin betah di jaringan anak usaha Saudi Telecom itu. “Sepak bola adalah hiburan nomor satu di Indonesia. Memanfaatkan momentum Piala Dunia tentu sah-sah saja dilakukan untuk meningkatkan jumlah pelanggan,” katanya.
VP Digital Music Content Management Telekomsel Krish Pribadi optimistis, pelanggannya tidak akan berpindah selama Piala Dunia nanti karena program yang ditawarkan memiliki nilai eksklusifitas. “Konten yang ditawarkan asli berbau Piala Dunia. Sebentar lagi akan ada konten cuplikan klip pertandingan dan gol-gol indah di Dunia Bola. Saya optimistis jumlah pengakses Dunia Bola akan naik 150 hingga 200 persen dari 50 ribu pelanggan saat ini kala Piala Dunia digulirkan,” ungkapnya.
Praktisi Telematika Faizal Adiputra menilai hal yang wajar operator memanfaatkan momentum Piala Dunia dengan memberikan konten yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.
“Hal yang perlu di cermati adalah bagaimana operator menjaga pelanggan, baik yang di akuisisi maupun yang teretensi dengan konten itu. Jangan sampai usai Piala Dunia pelanggan menjadi pasif atau bahkan hilang,” katanya.
Menurutnya, jika melihat konten yang ditawarkan oleh operator nyaris seragam, maka potensi untuk terjadinya churn tidak tinggi, tetapi akuisisi yang terjadi lebih besar mengingat potensi pelanggan di Indonesia yang cenderung memiliki lebih dari satu ponsel. Apalagi sekarang ada ponsel lokal yang memiliki harga murah sehingga piramida paling bawah dari segmen pasar bisa dijangkau.
Sebaliknya, Pengamat Telematika Bayu Samudiyo tidak yakin momentum Piala Dunia akan efektif untuk mengakuisisi pelanggan baru. “Aktifitas pemasaran selama Piala Dunia itu hanya untuk membangun citra dan menjaga pelanggan,” katanya.
Namun, dia menyakini trafik dan revenue operator akan naik karena pola komunikasi akan berubah selama Piala Dunia. “Kenaikan trafik itu pasti, apalagi untuk akses data,” katanya.
Senada dengan Bayu, Chief Marketing Officer Indosat Guntur S Siboro mengaku tidak bernafsu memanfaatkan momentum Piala Dunia. “Pemicu pendapatan itu saat Ramadan dan Libur sekolah. Piala Dunia memang akan membuat kenaikan trafik tetapi tidak signifikan. Jadi selama Juni-Juli nanti kontribusi utama tetap masa libur sekolah. Inilah alasan Indosat tetap fokus pada program pemasaran yang lebih bermain di segmen anak muda melalui Indonesian Idol,” tegasnya. [dni]
Juni 2, 2010
Kategori: Uncategorized . . Penulis: doniismanto . Comments: 1 Komentar