JAKARTA—Pemerintah belum berencana untuk merelokasi pelabuhan Tanjung Priok walau ada keinginan dari sejumlah perusahaan untuk membangun pelabuhan di luar area tersebut.
“Hingga saat ini tidak ada keinginan dari pemerintah untuk membangun pelabuhan di luar Tanjung Priok seperti Karwan, Bekasi atau Tangerang. Itu tidaka da di rencana kepelabuhan nasional,” tegas Dirjen Perhubungan Laut Soenaryo di Jakarta, Rabu (5/5).
Menurutnya, domain izin mendirikan pelabuhan berada di tangan regulator, sehingga jika ada operator yang ingin mendirikan pelabuhan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan pemerintah. “Sepertinya ada yang masih merasa menjadi operator sekaligus regulator sehingga lupa porsi wewenang. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya.
Diungkapkannya, jika pun tiga kawasan itu akan dikembangkan yang akan dibangun adalah terminal peti kemas sehingga bisa menekan biaya ekonomi tinggi. “Kalau membangun terminal di dekat daerah penghasil industri itu justru bisa menekan biaya operasional. Karena itu sebaiknya setiap rencana perusahaan mengikuti masterplan nasional,” jelasnya.
Direktur Kepelabuhanan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Suwandi Saputro menambahkan, pemerintah menunggu hasil kajian Japan International Cooperation Aqency (JICA) untuk menetapkan lokasi pengganti Pelabuhan Tanjung Priok dalam 5 tahun mendatang.
Saat ini JICA melakukan studi terhadap lima lokasi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.”Kelima lokasi itu, yakni Cilamaya Karawang, Bekasi, Marunda, Ancol Timur, dan Tangerang. Diharapkan studinya selesai pada akhir 2010 tentang revisi master plan Tanjung Priok pada 2025 dengan mengembangkan terminal,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II R.J. Lino mengungkapkan pihaknya segera membangun megaproyek pelabuhan pengumpul (hub port) baru di Karawang, Jawa Barat.Pelabuhan baru itu berkapasitas 10 juta TEUs kontainer per tahun sebagai pengganti Pelabuhan Tanjung Priok dalam 5 tahun mendatang.
Ketua Komite Tetap Perhubungan Laut Kadin Carmelita Hartoto menilai rencana membangun pelabuhan di Karawang sudah tepat karena pemindahan Pelabuhan Priok harus ke lokasi yang lebih besar dan dekat dengan kawasan industri.
Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut (Depalindo) Toto Dirgantoro mengatakan organisasinya sudah sejak lama menyuarakan reposisi Pelabuhan Priok ke kawasan yang dekat dengan pusat produksi, karena dapat menghemat biaya logistik.
“Reposisi Tanjung Priok bisa menghemat biaya pengiriman dari dan ke pelabuhan hingga 40 persen, selain akan ada efisiensi waktu,” katanya.[dni]