JAKARTA—Pejabat Dirjen Postel yang akan dilantik oleh Menkominfo Tifatul Sembiring pada Rabu (31/3) nanti diharapkan memiliki integritas sehingga bisa menjaga industri telekomunikasi.
“Tidak masalah jika latar belakang pendidikannya bukan dari telekomunikasi. Hal yang penting adalah memiliki integritas dan tahu sektor telekomunikasi akan dibawa kemana,” tegas Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P S kepada Koran Jakarta, Senin (29/3).
Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) mengumumkan akan melantik pejabat Dirjen Postel baru yakni M. Budi Setiawan menggantikan Basuki Yusuf Iskandar.
Pria yang pernah menjadi Deputi II Menpora bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda era Adhyaksa Dault ini akan menjadi Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Postel dan juga Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebagai wakil pemerintah.
Doktor lulusan Tokyo yang mendalami ilmu nuklir ini berdasarkan penelusuran di laman-laman internet tercatat sebagai salah satu deklarator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga institusi dari Tifatul Sembiring.
Ditjen Postel sendiri memiliki banyak pekerjaan rumah yakni tentang belum bersihnya frekuensi 2,3 GHz untuk penyelenggaraan Broadband Wireless Access (BWA), klarifikasi kepemilikan satelit Indostar II, dan pencabutan izin prinsip Internux yang mangkir membayar kewajiban kepada negara.
Banyak pihak dari komunitas telematika menyayangkan Tifatul tidak mengangkat Dirjen definitif yang diproses melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden. Seoarang PLT dianggap tidak bisa mengambil kebijakan strategis dan tak lebih sebagai pejabat administrasi. Padahal sektor telekomunikasi memiliki nilai bisnis lumayan besar yakni 40 triliun rupiah dan tengah menghadapi era konvergensi.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan