// <![CDATA[// JAKARTA—Ajang International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2010 yang diadakan di Jakarta Internatinal Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta diharapkan mampu mencatat nilai transaksi mencapai 250 hingga 350 juta dollar AS dengan jumlah pembeli sekitar tiga ribu orang.
”Tahun lalu ada sekitar 1.721 orang selama pameran berlangsung dengan nilai transaksi sebesar 170 juta dollar AS. Tahun ini kta harapkan lebih,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Ambar Tjahyono di Jakarta, Kamis (11/3)..
IFFINA merupakan ajang pameran yang diadakan Asmindo mulai 11-14 Maret 2010 dan telah menjaring sekitar 2.500 pembeli yang mendaftarkan diri secara on-line sebelum acara tersebut digelar. Tercatat, lebih dari 2000 diantaranya berasal dari 106 negara dari seluruh dunia.
IFFINA merupakan pameran yang orientasi ekspor business to business terbesar di Indonesia. Pameran ini juga menjadi langkah Asmindo dalam menghadapi pasar bebas menyusul diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China Free Trade Agreement pada 2010 ini.
Diharapkannya, melalui IFFINA 2010 ini akan terbangun kemitraan dengan importir China sehingga produk-produk Indonesia bisa masuk ke pasar China. Dia yakin, produk-produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan akan menarik para buyer, termasuk importir dari China
“Sebab produk-produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan di IFFINA ini asli buatan Indonesia. Semua bahan baku dan SDM-nya berasal dari Indonesia. Kualitasnya lebih unggul dari produk China dan memiliki nilai seni sebagai salah satu nilai jual,” jelasnya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan