JAKARTA–Konsumen Indonesia tercatat sebagai kelompok yang paling percaya diri menghadapi perekonomian tahun ini.
Hasil survei yang dilakukan The Nielsen Company Indonesia (Nielsen) terhadap 17.500 pengguna Internet di 29 pasar dunia selama Desember tahun lalu memperlihatkan indeks kepercayaan konsumen Indonesia sebesar 119 atau naik empat poin dibanding Q3 2009 sebesar 115 poin.
“Delapan negara Asia Pasifik masuk 10 besar. India berada di nomor dua dengan indeks 117. Brazil (peringkat 3, indeks 110) dan Kanada (peringkat 10, indeks 98), dua negara di luar benua itu yang berhasil masuk 10 besar,” kata Executive Director Consumer Research The Nielsen Company Indonesia, Catherine Eddy di Jakarta, Kamis (11/2).
Sedangkan dua negara yang terkenal pasarnya paling maju di Asia, Korea Selatan dan Jepang. Tercatat indeks kepercayaan di Korea Selatan 48 poin dan Jepang 47 poin. Secara global, antara Juni dan Desember tahun lalu Indeks Nielsen Global Consumer. Confidence naik lima poin dari 82 menjadi 87.
Menurutnya, tingginya indeks kepercayaan konsumen menunjukkan adanya optimisme negaranya akan keluar dari resesi.
Sebanyak 83 persen konsumen dari China, 73 persen di Hong Kong, dan 46 persen di Indonesia mengatakan kuartal keempat 2009 adalah titik balik dari resesi ekonomi.
“Tetapi kepercayaan konsumen yang meningkat belum berubah menjadi kesiapan yang menyeluruh untuk memulai pengeluaran,” jelasnya.
Hal yang menggembirakan adalah konsumen global mulai optimistis dengan keadaan keuangan pribadinya pada tahun ini. “Di Indonesia 70 persen konsumen menunjukkan keuangan pribadinya akan lebih baik pada tahun ini. Bahkan, 43 persen dari konsumen Indonesia mengatakan 12 bulan ke depan adalah waktu yang baik atau sangat baik untuk membeli hal-hal yang mereka butuhkan,” jelasnya.
Diperkirakannya, untuk pengelolaan keuangan pribadi, 65 persen konsumen di Indonesia akan mengalokasikan dananya untuk menabung, sementara 41 persen akan menaruh uang cadangan ke reksadana.
“Sebanyak 39 persen akan menghabiskan untuk liburan dan 37 persen akan dibelikan untuk membeli produk teknologi baru seperti ponsel,” jelasnya.
Selanjutnya dikatakannya, dalam waktu enam bulan ke depan, konsumen di Indonesia akan memberikan perhatian yang besar pada masalah ekonomi (20 persen), pekerjaan (16 persen), dan keluarga (23 persen).[Dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan