JAKARTA–Penawaran SMS gratis lintas operator (Off-net) harus dihentikan sejak Sabtu (13/2) karena bisa menganggu jaringan dan kenyamanan pelanggan telekomunikasi.
“Kesepakatan dengan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) pada hari ini adalah menghentikan layanan SMS off-net mulai besok (Sabtu, 14/2) dan iklan-iklan berbau SMS off-net mulai Senin (15/2) di media cetak dan elektronik,” ungkap Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Iwan Krisnandi di Jakarta, Jumat, (13/2).
Dijelaskannya, langkah ini diambil sebagai bentuk tindak lanjut surat peringatan BRTI yang melarang operator untuk menawarkan SMS Off-net demi melindungi kualitas jaringan dan kenyamanan pelanggan.
“Sejak akhir 2008 sudah dikeluarkan surat untuk menghentikan layanan itu. Akhir 2009 kami terbitkan lagi disertai peringatan karena layanan ini kembali marak,” katanya.
Menurutnya, layanan itu dilarang karena sistem penagihan SMS masih berbasis Sender Keep All (SKA), bukan interkoneksi.
Sistem SKA membuat hanya operator pengirim yang mendapatkan rupiah dari SMS, sedangkan operator penerima harus merelakan jaringannya terokupansi.
Sementara berbasis interkoneksi, operator pengirim dan penerima berbagi keuntungan dari setiap SMS yang terkirim.
“Kalau masih berbasis SKA tentu ada jaringan yang merana dikirimi SMS tanpa mendapatkan apa-apa selain beban jaringan yang meningkat. Ujung-ujungnya kualitas layanan ke pelanggan menurun,” katanya.
Selanjutnya Iwan mengungkapkan, kesepakatan lain dari pertemuan dengan pelaku usaha adalah penagihan SMS tetap menggunakan pola SKA.
“Jika berbasis interkoneksi akan ada investasi tambahan untuk sistem kliring dan penghitungan baru biaya produksi. Ini salah satu bentuk soft policy dari regulator,” katanya.
Dikatakannya, ATSI juga sedang membuat kode etik pemasaran terkait SMS gratis yang mengatur materi iklan dan sanksi bagi pelanggar.
Dalam kode etik itu diatur tentang materi iklan dan sanksi bagi pelanggar. Sanksi yang diberikan adalah menghentikan materi iklan dan mengirimkan permintaan maaf ke operator dengan surat tembusan ke BRTI.
Ketua ATSI Merza Fachys mengaku tidak keberatan dengan adanya larangan SMS off-nett. “Tidak ada masalah. Memang ini baik untuk industri,” ketusnya.[Dni]