JAKARTA—Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, mengakui program 100 hari yang dicanangkan kementriannya belum mencapai target yang ditetapkan.
“Ada sembilan agenda yang ditetapkan untuk Kemenkominfo. Baru tercapai 99 persen. Tetapi pencapaian ini lebih tinggi dari departemen lainnya yang rata-rata terpenuhi 95 persen,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/1).
Diungkapkannya, sembilan agenda adalah 25 ribu Desa Berdering, 100 Desa Pinter, pencanangan TIK lokal sekaligus pemantapan program IGOS (Indonesia Goes Open Source), dan penyediaan layanan komunikasi untuk daerah-daerah perbatasan yang terisolir.
Berikutnya, review internal terhadap UU Telekomunikasi dan UU penyiaran yang akan disatukan menjadi UU Konvergensi, penyelesaian RPP BHP frekuensi berbasis pita, awal pembangunan Palapa Ring untuk Indonesia Timur sektor selatan, pelatihan TIK untuk guru dan tenaga profesional lainnya, dan Penerangan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam.
Sayangnya Tifatul tidak mau menyebutkan program mana yang belum terpenuhi. “Untuk Desa Pinter, misalnya, ke depan tidak cuma 100 desa, bisa jadi 1000 desa pinter tahun depan,” katanya.
Sumber Koran Jakarta mengungkapkan, program desa berdering dan pembahasan
RPP BHP frekuensi berbasis pita belum terselesaikan hingga 100 hari.
Sebelumnya, praktisi telematika Ventura Elisawati menilai, sosok Tifatul lebih banyak menjalankan perannya sebagai menteri informasi ketimbang memaksimalkan sektor teknologi komunikasi. ”Lebih banyak menjadi PR pemerintah ketimbang bicara TIK,” tegasnya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan