JAKARTA—PT XL Axiata Tbk (XL) menargetkan meraih tiga hingga empat juta pelanggan baru pada akhir tahun ini.
Jika hal itu terealisasi, maka perseroan akan memiliki 34,4-35,4 juta pelanggan baru karena pada 2009 berhasil meraih 31,4 juta pelanggan atau tumbuh 21 persen dibandingkan 2008.
“Kami telah menyiapkan belanja modal 2010 sekitar 400-450 juta dollar AS untuk membangun sekitar 1.500-2.000 BTS baru. Ini untuk mendukung ekspansi,”ungkap Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi kepada Koran Jakarta, Kamis (14/1).
Diungkapkannya, jika target raihan pelanggan 2010 tercapai, maka perseroan akan merasakan pertumbuhan pendapatan sama dengan 2009. “Minimum sama dengan tahun lalu,” katanya.
Berdasarkan catatan, pendapatan pada 2009 mencapai 13,8 triliun rupiah atau naik 14 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya yakni sekitar 12,2 triliun rupiah.
Berhasilnya perseroan tumbuh di atas rata-rata industri karena terkumpulnya 31,4 juta pelanggan pada tahun lalu.
“Jumlah pelanggan Revenue Generating Base (RGB) pun meningkat sebesar 49 persen menjadi 31,1 juta pelanggan. Ini sinyal positif strategi kami sejak tiga tahun lalu mampu memberikan hasil yang diharapkan,” ujarnya.
RGB adalah pelanggan yang benar-benar aktif menggunakan jasa telekomunikasi untuk menelpon, SMS, atau mengirim data.
Hasnul pun mengungkapkan, Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) mengalami kenaikan sekitar 19-20 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2008. “Margin pun mengalami peningkatan sebesar 5-6 persen. Angka pastinya akan dipaparkan pada bulan depan,” jelasnya.
Selanjutnya diungkapkan, sepanjang tahun lalu XL juga telah berhasil memperkuat posisi neraca keuangan perusahaan. Hal ini didukung operasional perusahaan yang sehat serta didukung dengan kebijakan pengeluaran belanja modal (CapEx) yang cermat.
XL telah memiliki free cash flow positif sejak kuartal kedua 2009. Selain itu XL juga menggunakan internal kas dan hasil dari transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD – Right Issue) sebesar 2,8 triliun rupiah untuk melunasi pinjaman.
“Kami telah mengurangi pinjaman kami secara signifikan dari 18,7 triliun rupiah pada akhir tahun 2008 menjadi kurang dari 13,5 triliun rupiah pada akhir tahun 2009,” ungkap Direktur Keuangan XL, Willem Lucas Timmermans.
Dijelaskannya, rasio hutang bersih terhadap EBITDA (Net Debt to EBITDA ratio) telah mengalami peningkatan secara signifikan dari 3,4 kali pada tahun 2008 menjadi kurang dari 2,2 kali pada tahun 2009.
Hasnul selanjutnya mengungkapkan, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan datang akan dilakukan pembagian dividen.
“Pada tahun ini dengan lokasi belanja modal yang disiapakn memungkinkan kami untuk melunasi sebagian pinjaman lagi pada tahun ini.” jelasnya.
Sebelumnya, pemimpin pasar seluler, Telkomsel, mengumumkan berhasil meraup pendapatan sebesar 40 triliun rupiah pada 2009 atau naik sekitar 10 persen dibanding perolehan tahun sebelumnya.
Perolehan itu tak bisa dilepaskan dari keberhasilan menambah 17 juta pelanggan baru selama 2009 sehingga anak usaha Telkom itu total memiliki 82 juta pelanggan. Tahun ini Têlkomsel menargetkan mendapatkan 18 juta pelanggan baru agar mempunyai 100 juta pada akhir tahun.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan