JAKARTA—Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menghimbau para anggotanya untuk menghentikan penawaran SMS gratis lintas operator karena menimbulkan persaingan tidak sehat.
”Kami menghimbau para anggota yang menawarkan program pemasaran tersebut untuk menghentikan promosinya. Ini bisa memicu persaingan tidak sehat dan membebani jaringan operator penerima SMS. Ujung-unjungnya layanan ke pelanggan yang berkurang kualitasnya,” tegas Ketua Umum ATSI Sarwoto Atmosutarno kepada Koran Jakarta, Senin (21/12).
Dijelaskannya, sesuai kesepakatan dengan regulator pada awal tahun ini masalah SMS gratis lintas operator diserahkan kepada industri melalui ATSI untuk membereskannya setelah dikeluarkannya himbauan oleh pemerintah yang melarang promo tersebut.
”Kami memang meminta masalah ini dibereskan secara self regulation. Sekarang ini sedang ada diskusi terus-menerus dengan sesama anggota. Sebaiknya promo itu dihentikan karena memicu operator besar melakukan hal yang sama dan membuat persaingan menjadi karut-marut,” katanya.
Sarwoto mengungkapkan, dalam pembahasan di ATSI ada kemungkinan skema tarif SMS diubah dari Sender Keep All (SKA) menjadi berbasis interkoneksi. SKA adalah pola pentarifan dimana biaya SMS diambil semuanya oleh operator pengirim. Sedangkan berbasis interkoneksi, ada revenue sharing antara operator pengirim dan penerima SMS.
”Kalau sudah berbasis interkoneksi akan lebih adil. Mau dibanting harganya, jaringan penerima SMS mendapat pemasukan,” katanya.
Berdasarkan catatan, operator yang mulai menawarkan SMS gratis lintas operator saat ini adalah Three dan Axis. Three menawarkan gratis 100 SMS per hari ke semua operator dan Axis menawarkan bonus seribu rupiah yang dapat dimanfaatkan untuk SMS atau menelpon lintas operator. [dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan