Jakarta—Nilai pasar industri cat lokal dalam jangka waktu empat tahun ke depan diperkirakan akan mencapai 1.444 juta dollar AS atau meningkat 41 persen ketimbang posisi 2008 sebesar 1.024 juta dollar AS.
“Pemicu dari kenaikan yang lumayan besar adalah karena Indonesia merupakan negeri dengan penduduk keempat terbesar di dunia dengan pertumbuhan perekonomian yang menjanjikan,” ungkap Frost & Sullivan Country Director Indonesia, Eugene van de Weerd di Jakarta, belum lama ini.
Dijelaskannya, saat ini kondisi di Indonesia adalah jumlah populasi penduduk besar, tetapi angka konsumsi cat per kapita masih rendah. “Ini justru menjadi peluang bagi industri cat untuk berkembang. Peluangnya ditempati oleh pasar Decorative Coatings,” jelasnya.
Sedangkan pemicu lainnya adalah peningkatan daya beli dan pengalihan fokus ke produk yang lebih fungsional dan artistik. Selain itu, banyaknya perusahaan cat multinasional (MNCs) yang telah membangun pabrik di Indonesia dan mencari material mentah lokal juga dapat membantu pertumbuhan dari industri cat dan lapisan itu sendiri.
Selanjutnya Eugene menjelaskan, tingginya ketidakterkendalian harga bahan mentah menjadi perhatian utama dari industri cat. ”Ketika harga bahan mentah meningkat, produk cat yang mahal tidak bisa ditawarkan kepada konsumen
karena akan kalah bersaing dalam pasar cat itu sendiri. Sebagai hasilnya, penurunan margin menjadi tantangan kunci yang dihadapi para produsen cat, khususnya produsen cat lokal skala kecil,” jelasnya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan