Tiga operator besar di tanah air minggu lau mengeluarkan laporan keuangannya untuk kuartal ketiga tahun ini. Ketiga operator tersebut adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Indosat Tbk (Indosat), dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL).
Kinerja dari ketiga incumbent ini bisa dikatakan sebagai cerminan dari kondisi riil sektor telekomunikasi Indonesia. Hal ini karena ketiganya menguasai 80 persen dari pangsa pasar jasa telekomunikasi.
Telkom sebagai penguasa pasar berhasil membukukan laba bersih sebesar 9,3 triliun rupiah atau naik 4,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,92 triliun rupiah. Sementara itu, pendapatan usaha mencapai 47,11 triliun rupiah atau naik sekitar 5,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya 44,65 triliun rupiah.
Divisi seluler melalui Telkomsel pada kuartal ketiga ini mengalami kenaikan pendapatan usaha sebesar 15,1 persen menjadi 21,041 triliun rupiah dari sebelumnya 18,280 triliun rupiah. Pendapatan dari data, internet, dan jasa teknologi informatika mengontribusi paling besar, yakni 12,42 triliun rupiah.
Sementara XL membukukan pendapatan usaha 9,8 triliun rupiah atau tumbuh 7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Seiring pertumbuhan pendapatan, XL meraih pertumbuhan tiga persen EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) 4,2 triliun rupiah, dengan margin EBITDA 43 persen.
Jika XL dan Telkom meraih hasil positif, tidak demikian dengan Indosat. Anak usaha Qatar Telecom ini masih belum bisa menunjukkan kinerja positif meskipun kapten kapal telah diganti.
Pendapatan usaha Indosat selama sembilan pertama tahun ini mencapai 13,4 triliun rupiah atau turun sebesar 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tidak hanya pendapatan usaha, Indosat juga mengalami penurunan untuk laba bersih perusahaan di sembilan bulan 2009. Di bawah kepemimpinan Harry Sasongko, perseroan hanya membukukan laba bersih 1,45 triliun rupiah atau melemah 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Primadona Baru
Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengungkapkan, kinerja selama kuartal ketiga menunjukkan perseroan sudah mulai stabil menghadapi keseimbangan baru setelah biaya interkoneksi terkoreksi sejak April tahun lalu.
“Jika pada kuartal kedua menunjukkan sinyal positif, maka di kuartal ketiga ini sinyal itu berubah menjadi cahaya yang semakin terang. Apalagi operator sudah menemukan jasa baru yang siap menjadi primadona untuk menjadi sumber pendapatan,” ungkapnya di Jakarta, belum lama ini.
Primadona yang dimaksud oleh Rinaldi adalah broadband internet atau pasar data. Berdasarkan catatan, jasa broadband milik Telkom, Speedy menghasilkan pendapatan sekitar 1,850 miliar rupiah atau meningkat signifikan 91.7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Internet akan menjadi masa depan dari bisnis Telkom, selain tentunya seluler. Di internet Telkom memiliki Speedy, Flash, dan wimax. Ini tinggal dicari momentum yang tepat untuk membesarkanya,” katanya.
Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi menjelaskan, saat ini penggunaan telepon selular telah bergeser dari basic telephony (Suara dan SMS) menjadi sebuah media untuk berselancar di dunia maya baik untuk akses informasi maupun bersosialisasi dengan komunitas mereka melalui media-media jejaring sosial.
“Kami menjawab kebutuhan tersebut dengan program pemasaran yang tepat. Akibatnya terjadi peningkatan pelanggan Revenue Generating Base (RGB) 17 persen dari 21,5 juta pada September 2008 menjadi 25,2 juta pelanggan pada September 2009,” jelasnya sambil menambahkan RGB adalah pelanggan aktif yang menggunakan layanan XL.
Hasnul menambahkan, selain kinerja di bisnis inti yang membaik, bisnis non inti juga menunjukkan kemajuan seperti penyewaan menara. “Bisnis inti itu bagus untuk pendapatan. Sedangkan laba bersih banyak terbantu oleh non bisnis inti,” katanya.
Sementara Presiden Direktur/CEO Indosat Harry Sasongko menjelaskan, turunnya kinerja Indosat tidak bisa dilepaskan dari strategi mencari pelanggan berkualitas. “Sejak triwulan pertama dilakukan pembersihan nomor. Kami kehilangan 20 persen pelanggan seluler jika dibandingkan tahun lalu. Tetapi jika dilihat kinerja per kuartal dan layanan data, semua mengalami peningkatan,” katanya.
Matang
Menurut Praktisi Telematika Ventura Elisawati berdasarkan kinerja kuartal ketiga terlihat pasar telekomunikasi bergerak terutama untuk jasa suara sudah mencapai titik matang atau mature. “Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan sudah tidak tinggi lagi atau tidak signifikan. Artinya, dalam situasi seperti ini, jika ada operator yang tumbuh pangsa pasarnya maka ada yang turun,” katanya.
Masih menurut Ventura, beralih ke mainan baru merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh operator besar untuk mengantisipasi mulai turunnya jasa suara. “Telkom sudah tepat mentransformasi diri. Walau di awal kontribusi pendapatan dari sektor data masih kecil, namun masa depan ada di sana. Masalahnya, siapkah manajemen Telkom mengubah budaya untuk mengikuti tren itu karena yang memberi service juga harus memahami dan mengikuti kebutuhan pelanggan,” katanya.
Praktisi telematika lainnya, Suryatin Setiawan memprediksi, bagi pemimpin pasar sekelas Telkomsel selanjutnya tentu akan memperkuat pondasi dasar berupa kapasitas, jangkauan, dan kualitas untuk memenangkan persaingan. Sedangkan bagi penantang seperti Xl akan semakin agresif karena merasa langkah yang diambil selama ini telah membuahkan hasil berupa kinerja yang positif.
“Sedangkan Telkom memang perlu mengembangkan jasa non suara untuk mengompenssi turunnya bisnis suara. Tapi sebaiknya kemampuan serat optik yang lebih diandalkan,” katanya.
Berkaitan dengan prediksi yang akan terjadi pada kuartal keempat, keduanya optimistis operator akan mampu mempertahankan tren positif yang diraih. “Masalahnya di kuartal keempat itu selalu tidak sebesar kuartal ketiga. Diperkirakan ada yang bertahan atau kemungkinan terjadi pertumbuhan,” jelas keduanya.
Sedangkan Direktur Niaga Telkomsel Leong Shin Loong mengaku yakin bisa mencapai target perseroan pada tahun ini yakni mempertahankan pertumbuhan pendapatan high single digit dan meraih pelanggan sekitar 84 juta. “Kami optimistis dengan target tersebut,” katanya.
Sementara Hasnul mengaku belum berani memperkirakan kondisi kuartal keempat,”Satu hal yang pasti, operator dengan kemampuan mendapatkan hati pelanggan, itu yang akan bertahan di kompetisi ini”.[dni]
Kinerja Operator pada Kuartal III 2009
Nama | Pangsa Pasar | Pelanggan | Pendapatan | ARPU (ribu) | MOU (menit) |
1. Telkom
Telkomsel
Flexi Speedy Pontap
2. Indosat (Seluler)
Fixed Data
Fixed Voice
3. XL
|
47 %
18%
15% |
79,8 juta
14,9 juta 979 ribu 8,7 juta
28,7 juta
26,6 juta |
Rp 21,041 triliun
Rp 10,01 triliun
Rp 1,98 triliun
Rp 1,3 triliun
Rp 9,8 triliun |
Rp 48
Rp 23 Rp 263 Rp 112
Rp 38
Rp 35 |
100,8 miliar
12,4 miliar
99.2 miliar
63,4 miliar |
Diolah dari berbagai sumber
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan