JAKARTA—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam waktu lima tahun ke depan membidik 60 persen pendapatan dari industri new wave akan dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
New wave adalah bisnis baru di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang tidak hanya mengandalkan sektor telekomunikasi tetapi beralih kepada konten, portal, media, dan solusi teknologi informasi dimana infrastruktur telekomunikasi dijadikan sebagai tulang punggungnya.
“Saat ini new wave business itu baru berkontribusi sekitar 20 persen bagi total pendapatan perseroan. Kontributornya dari anak usaha seperti Sigma Cipta Caraka atau Indonusa. Kontributor terbesar tetap sektor telekomunikasi sebesar 60 persen,” jelas Direktur Utama Rinaldi Firmansyah di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dijelaskannya, di industri TIK sendiri secara total new wave masih kecil nilai bisnisnya dibandingkan kontribusi sektor telekomunikasi. “Kami sedang melakukan riset pasar nilainya. Tetapi belum sebesar sektor telekomunikasilah,” katanya.
Selanjutnya Rinaldi mengungkapkan, untuk mencapai target perseroan dalam lima tahun ke depan tersebut, manajemen mulai melakukan transformasi bisnis dari hanya perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, melebarkan sayapnya ke bisnis Telekomunikasi, IT services, Media dan Edutainment (TIME).
Diungkapkannya, konsekuensi dari transformasi ini adalah kemungkinan perseroan akan melepas anak usaha yang tidak sesuai dengan roadmap atau mengakuisisi perusahaan untuk merealisasikan target.
“Ada tiga startegi yang dilakukan. Pertama injeksi dana. Kedua, akuisisi, atau ketiga beraliansi dengan perusahaan eksisting yang telah lama bermain di media dan edutainment. Kami lemah di dua itu. Kalau telekomunikasi dan IT Services, kita sudah oke,” katanya.
Anak usaha yang mungkin akan dilepas oleh Telkom adalah Patrakom dan CSM. Sedangkan dua perusahaan konten tengah dibidik oleh operator pelat merah ini.
“Kami juga memperkuat infrastruktur dengan segera menyelesaikan akusisi penyedia menara Solusi Kreasindo Pratama (SKP). Sebenatr lagi proses akuisisi akan selesai,” katanya.
Menurut Rinaldi, Telkom memutuskan melakukan transformasi bisnis
secara menyeluruh dan mendasar disebabkan adanya kebutuhan pasar yang mendesak.
“Sehingga kami harus merubah strategi, dimana diikuti dengan
perubahan logo dan tagline perusahaan. Kami punya moto The World is in Your Hand,” ungkapnya.
Sayangnya, Rinaladi enggan mengungkapkan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan transformasi tersebut dalam lima tahun kedepan. “Kalau tahun depan minimal sama dengan tahun ini investasinya sekitar 2-2,1 miliar dollar AS,” tambahnya.
Direktur Enterprise & Whole Sale Telkom Arief Yahya menambahkan, salah satu strategi yang akan dilakukan dalam bisnis TIME ini adalah direalisasikannya pembuatan super portal seperti Yahoo dan Google.
“Super portal ini, pendapatannya mungkin kecil, tetapi nilai pasarnya sangat tinggi. Sedangkan di sisi Media dan Edutainment, rencananya
Telkom akan segera meluncurkan Internet Protocol TV.
(IPTV),” ungkapnya.
Arief optimistis , adanya transformasi bisnis ini, perusahaan yang akan menjadi pelanggan Telkom mencapai 6.500 perusahaan. “Ini angka yang cukup besar dan tentunya bisa mendorong pendapatan Telkom yang lebih besar lagi,” tambahnya.
Secara terpisah, Pengamat Telematika Bayu Samudiyo menilai diversifikasi usaha Telkom ke bisnis Time salah satu momentum penting bagi Telkom untuk berubah menjadi perusahaan yang lebih “cepat tanggap” terhadap perubahan jaman dan kebutuhan pasar dengan tidak mengandalkan telekomunikasi sebagai core income .
“Ini adalah langkah besar dan berani karena investasi untuk Time ini cukup mahal,” katanya.
Bayu mengingatkan, kunci sukses dari transformasi itu adalah di eksekusi. Bila realisasinya bisa seperti yang direncanakan yaitu “Pengalaman baru dg layanan yang lebih baik dari operator mana pun”, itu artinya sebuah revolusi dalam tubuh organisasi Telkom itu sendiri dan akan menjadikan Telkom sebagai salah satu perusahaan dengan pelayanan terbaik.
“Ini bukan hal mudah dicapai. Namun bila benar-benar terwujud, ini akan menjadi sebuah prestasi besar untuk direksi Telkom dan akan membuat harga saham Telkom melambung tinggi kelak,” katanya.[dni]