JAKARTA—Salah satu pemain besar di pasar global untuk telepon seluler (ponsel), LG Mobile, ternyata kalah bersaing dalam hal menggandeng operator besar untuk bundling produk QWERTY dibandingkan pemilik merek lokal.
Hal ini terlihat dalam langkah LG Mobile yang hanya mampu menggandeng operator kelas medioker seperti Hutchison CP Telecom (HCPT) dalam memasarkan ponsel GW300.
Padahal, ponsel merek lokal seperti Nexian mampu menggandeng pemain besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat dalam memesarkan jenis ponsel yang sama. HCPT yang mengusung merek Tri sendiri hanya memiliki sekitar 6 juta pelanggan, angka itu tentu berbeda jauh dengan tiga besar yang menguasai 85 persen market share jasa seluler.
“Kami memang baru berhasil menyakinkan HCPT. Sedang operator lainnya masih dalam tahap penjajakan,” ungkap General Manager Mobile Communications PT LG Electronics Usun Pringgodigdo, di Jakarta, Selasa (21/10).
Tak hanya kalah dalam menggandeng mitra, LG pun mengakui telat menggarap secara lebih agresif pasar ponsel Qwerty ketimbang merek lokal yang diimpor dari China.
“Para vendor besar sudah lebih awal menggarap segmen tersebut. Hanya harga yang ditawarkan tidak semurah imerek lokal. Rata-rata masih di kisaran 3 juta rupiah per unit. Sementara merek lokal menawarkan produk bundling rata-rata 1 juta rupiah per unit,” ujarnya.
Meskipun terlambat, Usun optimistis untuk tahap awal LG GW300 yang dibanderol sekitar 1,5 juta rupiah itu bisa meraih angka penjualan 50.000 unit sejak peluncuran produk ini hingga akhir tahun mendatang. Volume penjualan tersebut hanya dari paket bundling dengan Tri.
Sebanyak 15.000 unit atau 30 persen dari total 50.000 unit yang dipasarkan hingga akhir tahun diprediksi terserap oleh pasar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sisanya, menyebar merata di Indonesia.
Selanjutnya Usun mengungkapkan, guna memberika daya tarik bagi seri ponsel multimedia dari LG tak lama lagi akan dilengkapi dengan application store hasil besutan produsen tersebut. “Sekarang LG sedang berbicara dengan seluruh operator untuk menyinkronkan teknologi application store tersebut,” jelasnya.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan