Research in Motion (RIM) belum lama ini mengumumkan kinerjanya sepanjang kuartal kedua tahun fiskal ini.
Produsen perangkat BlackBerry tersebut mengklaim telah berhasil menambah 3,8 juta pelanggan selama tiga bulan pada kuartal kedua yang berakhir pada Agustus 2009 lalu. Artinya, hingga dengan kuartal tersebut, pelanggan RIM telah berjumlah 32 juta di seluruh dunia.
Pada periode itu pendapatan perusahaan asal Kanada tersebut mencapai 3,53 miliar dollar AS atau meningkat 37 persen dibandingkan periode sama tahun fiskal lalu sebesar 2,58 miliar dollar AS.
Keberhasilan RIM meraih pendapatan sebesar itu lebih banyak dikontribusi melalui hasil penjualan perangkat, yang mencapai 81 persen dari total keseluruhan pendapatan. Sepanjang kuartal kedua ini, RIM mengklaim telah berhasil mengapalkan sekitar 8,3 juta perangkat Blackberry.
Sedangkan kontribusi dari layanan dan software, masing-masing hanya memiliki kontribusi 14 persen dan 2 persen. Sisanya diperoleh RIM dari unit bisnis mereka yang lain.
Di Indonesia, RIM sendiri diperkirakan memiliki sekitar 480 ribu pelanggan yang berasal dari empat operator yakni Telkomsel, Indosat, XL, dan Axis. Selain empat operator itu, RIM juga memiliki importir dan distributor lainnya yakni PT Indosat Mega Media (IM2), PT Malifax Indonesia, dan PT Erajaya Swasembada.
Varian Baru
Di Indonesia, diyakini penjualan perangkat milik RIM akan terus tumbuh karena potensi pasar yang lumayan besar. Hal itu bisa dibuktikan dari tingginya jumlah pemesanan awal (pre order) untuk setiap varian baru yang dikeluarkan.
Salah satu buktinya adalah pre order untuk seri Curve 8520 atau lebih dikenal dengan nama Gemini. Produk ini telah lama ditunggu kehadirannya di Indonesia, tetapi karena sejak Juni lalu RIM tersandung kasus pembukaan purna jual yang berujung pada ditahannya sertifikasi A miliknya, maka diperkirakan pada Oktober nanti Gemini baru masuk ke pasar Indonesia.
Indosat dan XL mengklaim pre order Gemini telah mencapai dua ribu pemesan. Sedangkan Axis mengambil sikap low profile dengan tidak mengumumkan jumlah pemesan. Sementara Telkomsel baru akan membuka pemesanan pada akhir minggu ini. Diperkirakan masing-masing mitra memesan 20 ribu unit Gemini ke RIM untuk tahap awal pemasarannya di Indonesia.
Gemini memiliki keunikan pada trackpad untuk navigasi menu yang bukan merupakan scrol seperti biji kelereng kecil layaknya seri terdahulu. Ha ini membuat pengguna hanya perlu menggeser dengan lembut untuk masuk ke menu – menu.
Gemini juga dilengkapi tampilan QVGA, papan ketik QWERTY dan slot memori microSD yang mudah diganti mendukung hingga kapasitas kartu memori 16GB, Quad band GSM/GPRS/EDGE, WiFi, Bluetooth 2.0 dan Kamera 2 MP.
Terakhir, tentunya harga yang ditawarkan oleh Gemini diperkirakan sangat terjangkau oleh pasar. Meskipun belum ada harga resmi dikeluarkan para mitra RIM, tetapi rentang harga produk ini tak jauh dari 3,4 juta rupiah. Banderol itu lebih murah tentunya ketimbang varian Bold atau Javelin yang bermain di harga 5 hingga 4 jutaan rupiah.
Picu Penggunaan
Praktisi telematika Ventura Elisawati menjelaskan, Gemini memang ditujukan bagi pengguna awal (Entry level) dari masyarakat yang ingin menggunakan BlackBerry. “Ini boleh dibilang BlackBerry versi ekonomis. Karena dari sisi perangkat tidak ada bedanya dengan generasi sebelumnya. Dari sisi harga, varian ini merupakan revolusi dari RIM,” jelasnya kepada Koran Jakarta, Rabu (30/9).
Ventura menyakini, Gemini bisa menjadi BlackBerry sejuta umat (massal) layaknya Nokia kala meluncurkan seri 5110 dengan permainan ularnya. “Untuk menjadi perangkat sejuta umat ada beberapa hal yang menunjang yakni momentum, ketersedian produk dan servis, serta harga. Momentum dan kebutuhan sudah ada karena jejaring sosial dan komunikasi non suara sedang hype. Tinggal masalah ketersediaan dan harga,” katanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan MarkPlus terhadap beban trafik data operator penyedia layanan BlackBerry, 45 persen di antaranya dipergunakan untuk email, 45 persen untuk chatting dan social networking khususnya Facebook dan 10% sisanya untuk browsing.
Penggagas id-blackberry@yahoogroups.com Abul A’la Almaujudy menambahkan, jika harga yang dipatok oleh mitra RIM bisa lebih murah, dipastikan Gemini bisa membuka jalan bagi BlackBerry menjadi perangkat sejuta umat. “Bisa saja nanti anak-anak kecil menggunakan Gemini layaknya Nokia seri 5110 dulu,” katanya.
Menurut Praktisi Telematika Faizal Adiputra, Gemini akan banyak digunakan oleh pengguna yang sebelumnya telah menggunakan seri curve. Pemicunya apalagi kalau bukan track pad yang inovatif.
Sudah bukan rahasia lagi dikalangan pengguna BlackBerry, track ball di seri curve lama sangat rentan rusak sehingga paling sering diganti.
“Nanti yang pakai Gemini itu pengguna Curve seri lama dan varian lainnya yang ingin memiliki BlackBerry kedua, guna berjaga-jaga jika layanan dari operator sedang ngadat,” katanya.
Seiring adanya pengguna yang mengganti BalckBerry miliknya, maka akan terbentuk pasar bekas. Di sinilah muncul pengguna baru dari layanan BlackBerry.
“Harga perangkat bekas tentu lebih murah. Jika sudah seperti ini, masyarakat yang sebelumnya tidak bisa memiliki BlackBerry akan mendapatkan harga terjangkau. Bisa kalah itu ponsel-ponsel China yang meniru BlackBerry,” jelasnya.
Secara terpisah, Chief Marketing Indosat Guntur S Siboro mengharapkan hadirnya Gemini mampu menambah jumlah pelanggan BlackBerry Indosat pada akhir tahun nanti. “Kami memiliki 150 ribu pelanggan BalckBerry. Tetapi masalah jumlah pelanggan ini menjadi tidak critical lagi karena sekarang mudah sekali berganti layanan seiring adanya BlackBerry prabayar,” katanya.
Sementara Direktur Komersial XL Joy Wahjudi tetap optimistis pada akhir tahun nanti akan 200 ribu pelanggan menggunakan layanannya setelah saat ini memiliki 160 ribu pelanggan. “Tetap ada peningkatan. XL selalu optiistis kalau soal berjualan,” tegasnya.
Pada kesempatan lain, Pengamat Telematika Bayu Samudiyo mengingatkan para mitra RIM berhati-hati dengan gelembung jumlah pre order.
“Di luar negeri Gemini dua minggu setelah dilepas ke pasar responsnya justru tidak bagus, padahal hargnya sudah dibanting. Jika para mitra RIM tidak bisa menawarkan paket bundling yang menarik, maka bisa saja pemesan mundur dan lebih mencari barang di black market,” katanya.
Bayu meragukan Gemini akan menjadi perangkat sejuta umat jika harga yang dibanderol masih 3,4 juta rupiah. “Kalau harganya 1,5 juta rupiah atau diatas sedikit ponsel China yang meniru BlackBerry baru bisa menjadi sejuta umat. Justru perangkat sejuta umat itu China-berry, fiturnya lengkap untuk aplikasi gaul (Facebook, chatting) dan harganya relatif terjangkau,” katanya.[dni]
September 30, 2009
Kategori: Uncategorized . . Penulis: doniismanto . Comments: Tinggalkan komentar