JAKARTA—Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara selama musim mudik tahun ini diprediksi melampaui target.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengungkapkan, , jumlah pengguna jasa angkutan udara selama arus mudik H-7 hingga H+7 mengalami peningkatan sekitar 15 persen dibandingkan tahun lalu.
“Tetapi realisasinya ada penambahan lagi sekitar lima persen.. Jadi meningkat menjadi 20 persen dari masa mudik Lebaran 2008,” jelasnya di Jakarta, Jumat (25/9).
Sebelumnya, Ditjen Perhubungan Udara memprediksikan, jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik tahun ini mengalami peningkatan sebesar 15 persen dari pelaksanaan tahun lalu. Angkanya adalah dari 15.314.851 penumpang menjadi 16.250.902 penumpang.
Adanya penambahan sebesar lima persen seperti yang diungkapkan Herry, membuat total jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik tahun ini mencapai hingga 18 juta orang. Jumlah penumpang terbesar dari total arus pemudik itu dilayani oleh Bandara Soekarno-Hatta, mencapai hingga 60 persen.
Dikatakannya, terlampauinya target dipicu oleh adanya lonjakan penumpang di luar perkiraan pada sejumlah daerah, seperti di Bangka Belitung yang mengalami lonjakan hingga 30 persen pada masa padat.
Dijelaskannya, terjadinya peningkatan membuat regulator mengeluarkan banyak jadwal penerbangan tambahan (extra flight) untuk memenuhi permintaan sejumlah maskapai.
”Ada sekitar 800 extra flight yang kita keluarkan kemarin, Tetapi jumlah pasti realisasinya berapa, kita masih menunggu konfirmasi dari seluruh maskapai yang mengajukannya,” katanya.
Berkaitan dengan pelaksanaan arus balik, Herry memperkirakan akan mengalami puncaknya pada Sabtu (26/9) atau H+6 Lebaran.
Direktur Angkutan Udara Tri S Sunoko menambahkan, hingga saat ini belum ada perubahan penambahan extra flight yang diajukan oleh maskapai dalam rangka perubahan menghadapi puncak arus balik.
“Tetapi saya meminta laporan dari maskapai jika ada perubahan seperti yang diajukan sebelum lebaran,” katanya.
Kapal Laut
Secara terpisah, Kepala Humas PT Pelni Edi Haryadi mengungkapkan, jumlah penumpang yang dibawa armadanya pada tahun ini diprediksi tidak mencapai target.
“Banyak jadwal kapal kami yang berangkatnya tidak sama dengan arus mudik. Hanya di beberapa daerah yang terjadi lonjakan. Bisa jadi malah target yang ditetapkan tidak tercapai,” katanya.
Daerah yang mengalami lonjakan adalah di Pulau Sulawesi dan Kalimantan seperti tujuan Tarakan, Sampit, atau Makassar.
Berdasarkan data dari posko terpadu angkutan Lebaran Departemen Perhubungan terbaru – per 19 September pukul 20.00 – jumlah penumpang angkatan laut melalui 52 pelabuhan di Indonesia sejak 6 September hingga 19 September 2009 mengalami penurunan 16,92 persen dibanding tahun lalu.
Pada kurun waktu tersebut tahun lalu, jumlah pemudik angkutan laut mencapai 441.160 penumpang. Sedangkan tahun ini hanya mencapai 386.519 penumpang. Jumlah total penumpang angkatan laut untuk tahun ini diprediksi mencapai 1.118.731 penumpang.[dni]
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan