JAKARTA— Indonesia Wireless Broadband (Id-wibb) mempertanyakan besaran dari nilai investasi Media Citra Indostar (MCI) di satelit Protostar II atau Indostar II.
“Dari dokumen yang kami dapat hanya dicantumkan besaran kewajiban MCI kepada Protostar sebesar lima juta dollar AS. Padahal, di media massa disebut-sebut MCI berinvestasi sebesar 100 juta dollar AS atau sepertiga dari total nilai satelit yang mencapai 300 juta dollar AS,” ungkap Sekjen Id-wibb Bambang Sumaryo Hadi kepada Koran Jakarta, belum lama ini.
Bambang mendesak, MCI memberikan klarifikasi ke publik terkait pola investasi dan besaran sebenarnya karena satelit tersebut memanfaatkan slot orbit pemerintah Indonesia dan menguasai frekuensi lumayan besar di spektrum 2,5 GHz yakni selebar 150 MHz.
“Ketika ribut-ribut rencana Protostar akan menjual satelit tersebut banyak yang kaget. Bahkan, rekanannya di Indonesia pun juga kaget. Baiknya transparan saja tentang pola investasinya,” tegasnya.
Secara terpisah, Sekjen Depkominfo/PLT Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar mengatakan, sejauh yang diketahuinya MCI menyewa secara jangka panjang kepada Protostar untuk satelit Indostar II.
“Tetapi kami memang akan memperbaharui regulasi tentang satelit agar kisruh seperti MCI ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Dalam regulasi baru yang merevisi Permenkominfo No. 37/2006 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi yang Menggunakan Satelit disebutkan pengguna filing satelit Indonesia harus berbadan usaha dalam negeri, sehingga akan dikenai kewajiban pungutan universal service obligation (USO) dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi.
Peraturan tersebut nantinya tidak berlaku surut, tetapi untuk pengguna sebelumnya bisa tidak mengubah bentuk badan usahanya tetapi wajib memenuhi seluruh hak dan kewajiban seperti badan usaha Indonesia .
Sebelumnya diberitakan, ProtoStar Ltd berencana untuk menjual semua asetnya (Satelit Protostar I dan II) karena terbelit masalah keuangan. Perusahaan tersebut diperkirakan memiliki hutang total sekitar 495 juta dollar AS.
Protostar adalah perusahaan yang berdomisili di Bermuda dan beroperasi di Amerika Serikat. Perusahaan ini menyediakan jasa satelit komunikasi geostationary berkekuatan tinggi yang digunakan untuk layanan direct-to-home (DTH) televisi satelit dan akses internet broadband di wilayah Asia Pasifik.
Protostar mengoperasikan dua satelit yakni satelit Protostar I (dimiliki oleh Protostar I Ltd) dan satelit Protostar II (dimiliki oleh Protostar II Ltd). Satelit Protostar I diluncurkan pada 7 Juli 2008 dan menyediakan jangkauan Ku-band untuk layanan digital DTH, Televisi high-definition dan broadband internet di wilayah layanan Asia Tenggara hingga Timur Tengah, serta transponder C-band yang menyediakan backhaul selular, traditional last mile telecom dan layanan broadcasting dasar.
Satelit Protostar II diluncurkan pada 16 Mei 2009 dan baru beroperasi pada 17 Juni 2009 menyusul in-orbit testing. Satelit Protostar II menyediakan pelayanan kepada PT Media Citra Indostar (MCI) dan PT MNC Skyvision, operator layanan televisi satelit DTH terbesar di Indonesia dengan merek dagang Indovision.
Satelit tersebut menempati slot orbit 107,7 derajat BT dengan membawa 32 transponder. Dari 32 tranponder yang.dimiliki, 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan akan difungsikan sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band untuk menyediakan jasa layanan penyiaran langsung ke rumah-rumah atau (Direct-To-Home/DTH)
MCI mengharapkan adanya satelit baru tersebut akan membuat televisi berbayar Indovision memiliki jumlah saluran (channel) sebanyak 120 channel dari sebelumnya 56 channel. Meningkatnya jumlah channel juga diharapkan akan membuat angka pelanggan menjadi satu juta pada akhir tahun nanti.
Indostar-II juga menggunakan frekeunsi KU-Band yang didesain untuk layanan DTH dan telekomunikasi di India. Sedangkan transponder KU-Band lainnya digunakan untuk akses internet berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi di Filipina , Taiwan maupun Indonesia.[dni]
1 Komentar
Comments RSS TrackBack Identifier URI
http://www.protostarsat.com/map1/ps2.html
Tolong dikoreksi jumlah total transponder Protostar-II, sesuai dengan apa yang dipublish di web resminya protstar-ltd diatas.
Total transponder S-Band Indonesia up to 10 in equivalent 27 MHz units
Total transponder Ku-Band Taiwan/Phillipines up to 10 in equivalent 24 MHz units
Total transponder Ku-Band Indonesia up to 10 in equivalent 24 MHz units
Total transponder Ku-Band India Sub-continent up to 10 in equivalent 36 MHz units
rgds