JAKARTA—Produk otomotif pada tahun ini diperkirakan hanya terjual sebanyak 443.752 unit atau menurun 26,5 persen ketimbang tahun lalu yang mencapai 603.744 unit.
Partnet Automotive & Transportation Practice Asia Pacific Frost & Sullivan Kavan Mukhtyar menjelaskan, meskipun krisis ekonomi sedang terjadi, namun pada semester kedua ini industri otomotif akan bangkit karena sinyal-sinyal pemulihan semakin kuat.
Sinyal pemulihan itu adalah adanya pemilihan legislatif dan prsiden yang lancar, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tingkat suku bunga yang rendah, datangnya musim Lebaran, dan munculnya varian produk baru dari pabrikan otomotif seperti Honda Freed atau Exora.
“Sinyal itu bisa melemah jika pemerintah mengimplementasikan rencana pajak progresif. Ini berdampak negatif pada pasar,” katanya di Jakarta , Kamis (6/8).
Diprediksinya, mobil jenis MPV akan kembali mendominasi pasar dengan menguasai pangsa pasar sebesar 50 persen, setelah itu diikuti city car (26%), SUV (10,8%), dan lainnya.
Diungkapkannya, penjualan mobil selama semester pertama 2009 mengalami penurunan sebesar 28,2 persen atau mencapai 210.193 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 292.589 unit. Pangsa pasar pada semester pertama ini masih dikuasai oleh Toyota (37,6%), Daihatsu (16,4%), Mitsubishi (12,9%), dan lainnya.
“Penurunan penjualan pada semester pertama tersebut karena krisis ekonomi, naiknya harga mobil baru, dan daya beli yang menurun,” katanya.
Menurut dia, Indonesia masih menjadi tempat yang menarik untuk mengembangkan fasilitas otomotif dan pada tahun ini akan terjadi peningkatan produksi, khususnya dari Honda Freed keluaran Honda Prospect Motor.[dni]