JAKARTA—Maskapai penerbangan swasta Lion Air membenamkan dana sebesar 60 juta dollar AS untuk membangun Lion Village Facility.
Lion Village Facility adalah kawasan operasional yang menempati lahan seluas dua hektar dengan menyediakan berbagai fasilitas pendukung operasi penerbangan dan perawatan pesawat beserta komponennya.
Fasilitas ini dilengkapi teknologi sistem informasi yang memadai seperti sistem Trax yaitu system yang mengintegrasikan pelaksanaan pesawat di bandara atau hanggar dengan gudang suku cadang secara online.
Selain itu juga terdapat Sistem Geneva yakni sistem operasional penerbangan yang memadukan dan mengatur jadwal penerbangan, jadwal awak pesawat dan catatan catatan operasional penerbangan.
Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana mengungkapkan, sebanyak 12 juta dollar AS dari total investasi dibelikan untuk untuk simulator, sedangkan 45 juta dollar AS guna menyetok suku cadang pesawat.
“Sisanya untuk operasional dan gedung Lion Village Facility,” ujarnya di Jakarta , Rabu (20/5).
Diharapkannya, adanya fasilitas tersebut juga akan digunakan oleh maskapai domestik lainnya untuk memperbaiki pesawat agar bisa menghemat devisa negara. “Selain itu kami juga ingin mencetak penerbang tangguh karena ada sarana pendidikan berupa simulator untuk simulator pesawat Boeing 737-900ER di sini,” katanya.
Garuda
Pada kesempatan lain, Garuda Indonesia mulai bulan depan berencana kembali membuka beberapa rute baru untuk tujuan domestik atau luar negeri.
Rute domestik yang akan dibuka adalah Pangkalpinang-Jakarta. Sedangkan untuk rute internasional diantaranya Jakarta-Dammam (Arab Saudi), Jakarta-Sydney dan Jakarta-Melbourne ( Australia ).
“Dibukanya kembali rute internasional untuk mengantisipasi kembali naiknya permintaan akibat bisnis internasional mulai bergairah kembali,” ujar Vice President Corporate Secretary Garuda, Pujobroto, di Jakarta, belum lama ini.
.
Dikatakannya, rute Jakarta ke Sydney dibuka untuk mengantisipasi mobilisasi pebisnis dari Australia yang melakukan kegiatan di Jakarta . Guna melayani rute ke Australia tersebut, Garuda menyediakan pesawat berbadan lebar Boeing 747-400 dengan frekuensi tiga kali penerbangan per pekan.
Sementara untuk rute Jakarta-Dammam, pesawat yang akan dioperasikan Boeing 747©400. Penerbangan untuk rute ini tidak langsung karena pesawat akan melalui Ryadh.
Selanjutnya dikatakan, Garuda juga berencana akan menutup rute Jogjakarta-Singapura. Rute yang baru dibuka kembali pada akhir 2008 lalu
tersebut ditutup dengan alasan minimnya penumpang. Penutupan rute
ini dilakukan per 15 Mei lalu.
“Tadinya diharapkan ini rute alternatif, tetapi sepi peminat. Karena itu sebaiknya ditutup,” katanya.
Tinggalkan komentar
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan