JAKARTA–Pasar cat di tanah air bisa mencapai tiga triliun rupiah atau setara dengan 250 juta liter pada tahun ini.
“Angkanya diperkirakan sebesar itu. Jika tahun lalu ada pertumbuhan sebesar 10 persen, tahun ini karena kondisi krisis diperkirakan hanya ada pertumbuhan sekitar 5 persen,” kata Direktur Utama PT ICI Paints Indonesia Aris Wijayanto, di Jakarta, Jumat (20/3).
Diungkapkannya, dampak dari krisis mulai terasa pada penjualan tiga bulan pertama dimana terjadi penurunan sebesar 10 hingga 15 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
“Untuk produk kami yang banyak menyasar segmen premium memang terjadi penurunan di pasar. Tetapi ini tidak mempengaruhi pangsa pasar yang masih dikuasai sebesar 25 persen, ” tambahnya.
Dikatakannya, saat ini di Indonesia terjadi perubahan pola penggunaan cat. Dimana untuk segmen menengah beralih menggunakan cat kualitas rendah sedangkan untuk premium masih bertahan. “Karena itu saya bilang penjualan ICI ada penurunan. Segmen menengah yang dulunya mencoba barang premium beralih ke pasar bawah,” katanya.
Kabar yang menggembirakan, lanjutnya, di Indonesia masyarakat mulai berani bermain warna sehingga permintaan cat tidak hanya satu warna.
“Biasanya pengecatan dilakukan tiga kali setahun. Adanya keberanian bermain warna ini membuat kebutuhan terhadap cat tetap tumbuh,” jelasnya.[Dni]