JAKARTA—Unit usaha Garuda Indonesia yang mengusung konsep Low Cost Carrier (LCC), Citilink Indonesia, berencana menggunakan tiga kota besar sebagai basis penerbangan untuk mengembangkan operasi ke seluruh Indonesia. Ketiga kota besar itu adalah Jakarta, Surabaya dan Makassar.
‘Tiga kota itu kami anggap mewakili area wilayah yang bakal layani. Jakarta menjadi basis penerbangan di bagian barat, Surabaya untuk wilayah tengah, sedangkan Makassar di bagian timur Indonesia,” ungkap Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Garuda, Elisa Lumbantoruan di Jakarta, akhir pekan lalu.
Diungkapkannya, saat ini basis operasi dari Citilink masih terpusat di Surabaya. Namun seiring dengan persaingan bisnis yang cukup ketat, Citilink pun akan menciptakan basis yang cukup memadai.
“Bulan Maret nanti kita akan membuka rute baru untuk basis Jakarta, yaitu Jakarta-Medan. Setelah itu akan terus dibuka rute lain seperti Jakarta-Pekanbaru, Jakarta-Padang, Jakarta-Palembang dan wilayah lainnya di Sumatera,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah timur Indonesia, Citilink akan membuka rute Makassar-Manado pada Juli mendatang. Setelah itu akan dilayani Manado, Maluku, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara.
Untuk melayani rute-rute tersebut, Citilink mempersiapkan lima unit pesawat Boeing 737-300 yang berasal dari hibah Garuda. Pesawat akan diterbangkan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan kru .
“Saat ini Citilink membutuhkan sekitar 40 pilot dan kopilot. Kami sedang melakukan melakukan training dan Maret 2010 diperkirakan telah bisa dipekerjakan,” katanya..
Saat ini Citilink telah mengoperasikan tiga armada dan satu unit pesawat sebagai pesawat pengganti dengan 40 kru pilot/kopilot. Hingga akhir tahun nanti diproyeksikan akan mengoperasikan sebanyak delapan unit pesawat dengan satu jenis Boeing 737-300.
Pada tahun lalu Citilink meraup pendapatan sebesar 300 miliar rupiah. Pada tahun ini diharapkan omzet bisa melonjak menjadi 700 miliar rupiah.
Saat ini dengan tiga pesawat yang dioperasikan Citilink melayani penerbangan di Surabaya dengan rute ke Balikpapan, Makassar, Banjarmasin, Batam dan Jakarta.
Perseroan juga sedang mengembangkan pelayanan tiket dengan e-ticketing dan pembayaran elektronik. Sedangkan pembayaran tiket kontan hanya dilakukan di konter di bandara. Pola transasksi seperti ini diyakini bisa menciptakan efisiensi bagi biaya operasional hingga 50 persen.
Tingkatkan Kapasitas
Pada kesempatan lain, guna menghadapi lonjakan penumpang dalam menyambut Tahun Baru China (Hari Raya Imlek) pada 14 Februari mendatang, beberapa operator mulai mempersiapan kapasitas daya angkutnya.
Juru bicara Sriwijaya Air, Ruth Hanna Simatupang mengungkapkan, telah menyiapkan 27 unit pesawat untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang pesawat karena sudah ada lonjakan pemesanan tiket sekitar 15 persen. “Kalau kondisinya begini diperkirakan load
factor akan meningkat hingga lebih dari 90 persen,” jelasnya.
Rute-rute yang menjadi favorit selama perayaan Imlek adalah Jakarta ke Pangkalpinang, Tanjungpandan, Tanjungkarang, Medan, dan Pontianak. “Jika ada penambahan frekuensi penerbangan, biasanya satu frekuensi per rute,” katanya.
Senada dengan Ruth, Corporate Secretary Garuda Indonesia, Pujobroto memperkirakan bakal terjadi pertumbuhan penumpang dalam menyambut Imlek, namun diyakini kapasitas yang dimiliki oleh Garuda masih bisa mengantisipasinya.
“Kita terus memantau kondisi pasar. Apabila kapasitas sudah tidak memenuhi lagi, baru akan ada penambahan kapasitas,” ujarnya.[dni]